Bisnissawit.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Medan, menunjukkan komitmen serius dalam mendukung hilirisasi industri kelapa sawit nasional. Komitmen tersebut ditegaskan dalam kegiatan Sharing Knowledge Menuju 3rd TPOMI 2025 yang digelar di Medan, Sumatera Utara.
Sebagai unit pelaksana teknis di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), BSPJI Medan memaparkan berbagai strategi dan capaian yang telah diraih dalam upaya meningkatkan nilai tambah dan keberlanjutan industri sawit lokal.
“Sebagai Unit Pelaksana Teknis di bawah Kementerian Perindustrian, BSPJI Medan berkomitmen mendukung hilirisasi industri kelapa sawit melalui layanan standardisasi, pengujian, sertifikasi, dan konsultansi teknis yang kami sediakan. Tujuannya adalah meningkatkan daya saing dan keberlanjutan industri nasional,” ujar Hendra Leonard, Kepala BSPJI Medan, di hadapan para pelaku industri sawit nasional dan internasional.
Kolaborasi Nyata untuk Efisiensi dan Inovasi
BSPJI Medan juga aktif menjalin kerja sama dengan industri lokal, mulai dari perusahaan besar hingga pelaku IKM. Sejak 2018, sejumlah proyek inovatif telah dilaksanakan—mulai dari peningkatan daya tahan screw press, optimalisasi alat panen seperti “dodos” dan “egrek”, hingga substitusi bahan baku alat pertanian berbasis teknik metalurgi terapan.
“Kami tidak hanya fokus pada laboratorium dan sertifikasi, tetapi juga terlibat langsung dalam riset terapan dan kolaborasi industri untuk meningkatkan mutu produksi sawit. Ini bentuk nyata kontribusi kami terhadap industri hilir nasional,” tambah Hendra.
Dari Standardisasi hingga Industri Hijau
Seiring kebutuhan zaman, BSPJI Medan juga telah melakukan transformasi besar. Pada 2023 hingga 2025, lembaga ini mendirikan sejumlah unit strategis, termasuk Lembaga Pemeriksa Halal, Verifikasi TKDN, Sertifikasi Industri Hijau, dan yang sedang dikembangkan, Lembaga Sertifikasi ISPO serta Lembaga Verifikasi dan Validasi Gas Rumah Kaca.
“BSPJI Medan siap mendukung transformasi industri hijau, dengan mendirikan lembaga verifikasi gas rumah kaca, nilai emisi karbon, dan sertifikasi ISPO sebagai upaya memperkuat keberlanjutan dan ketertelusuran produk sawit Indonesia,” jelas Hendra Leonard.
Transformasi ini juga didukung oleh implementasi teknologi mutakhir seperti Steamless Palm Oil Technology (SPOT) dan penyusunan peta hilirisasi industri sawit nasional yang berbasis sistem digital lintas sektor.
Mendukung Sawit Indonesia Emas 2045
Kegiatan 3rd TPOMI 2025 menjadi ruang strategis untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan media dalam mendorong visi besar Sawit Indonesia Emas 2045. BSPJI Medan tidak hanya hadir sebagai penyedia layanan teknis, tetapi juga sebagai penggerak perubahan menuju industri sawit yang mandiri, tangguh, dan berkelanjutan.
“Kami percaya, kolaborasi dan inovasi adalah kunci menjadikan Indonesia sebagai pemimpin industri sawit berkelanjutan di dunia,” pungkas Hendra.