Bisnissawit.com – Asosiasi Planters Muda Indonesia (APMI) mengenalkan kelapa sawit kepada anak-anak yang diulas dalam program ES LILIN (Edukasi Sawit Sambil Bermain), dengan langkah ini APMI berupaya menanamkan rasa cinta sedari dini tentang salah satu kekayaan alam di Indonesia yakni kelapa sawit.
Program ni sekaligus merespon isu-isu negatif soal eksploitasi anak-anak pada perkebunan kelapa sawit, Ketua APMI, Muhammad Nur Fadillah menyinggung soal isu mengenai mempekerjakan anak-anak dalam dunia perkebunan yang semakin mencuat panas.
Padahal menurutnya anak-anak seharusnya kita pastikan untuk mendapatkan jaminan hidup dan pendidikan yang layak, bukan melainkan untuk dipropagandakan.
“Yang uniknya di sini, advokasi yang kami lakukan kali ini yaitu dengan sambil bermain. Karena kita yakini dunianya anak-anak adalah dunia nya untuk bermain dalam mengenali lingkungannya. Advokasi dengan melibatkan anak-anak kita beri nama yaitu ES LILIN (Edukasi Sawit Sambil Bermain),” ujar Nur Fadillah dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis Sawit, Selasa (23/7/24).
Program ES LILIN pertama kali ini dilaksanakan pada Minggu (21/7/24) kemarin di Panti Asuhan Mustika Tama Yogyakarta dan melibatkan 50 orang anak-anak.
Tema yang diangkat pada edisi ini adalah ‘Anak adalah Generasi Penentu Indonesia Emas 2045’. Tema ini bertujuan meningkatkan kepedulian kita pada keberlangsungan bangsa melalui edukasi kepada anak-anak.
“Kegiatan ini untuk merespon isu anak-anak yang sedang berkembang. Ya kami sangat kasian sekali kepada anak-anak yang menjadi kambing hitam untuk kepentingan sektoral. Padahal anak-anak saat ini seharusnya kita pastikan jaminan hidup, pengetahuan, pendidikan serta kesehatannya. Tapi bukan alihnya melindungi, malah menjadikan bahan propaganda untuk mendeskreditkan,” pungkasnya.
Kegiatan ini sangat disambut baik oleh pimpinan panti asuhan mustika tama Yogyakarta atas kepeduliannya kepada generasi bangsa, karena edukasi sejak dini adalah salah satu langkah yang perlu kita ambil untuk merawat kecerdasan anak-anak bangsa dalam menilai tolak ukur Indonesia Maju kedepannya.
Pimpinan panti asuhan juga memandang kegiatan ini sangat sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan oleh anak-anak, karena dalam kegiatan ini memiliki beberapa kegiatan yang sifatnya untuk memperkenalkan sawit sambil dengan dunia mereka yaitu bermain.
Berikut beberapa agenda yang dilakukan antara lain; Story Telling dengan boneka tangan yang menceritakan agriculture dan manfaat sawit, menggambar sketsa sawit sebagai bentuk pengenalan bentuk buah dan pohon sawit pada anak-anak, serta menyerahkan bantuan uang tunai dan sembako sebagai langkah ikut serta APMI dalam memastikan keberlangsungan jaminan hidup bagi mereka.
“Kami datang sebagai bentuk peduli kami pada generasi bangsa, serta kami ingin menyerahkan sedikit rasa syukur kami kepada anak-anak di panti asuhan berupa uang tunai dan sembako yang merupakan titipan dari seluruh stakeholder, pelaku, petani kelapa sawit di Indonesia. Dan semoga kami terus berkomitmen untuk selalu melindungi anak-anak demi kemajuan bangsa,” ucapnya saat sambutan.
Asosiasi Planters Muda Indonesia berkomitmen untuk terus mengabdikan dirinya pada bangsa dan negara melalui peran edukasi kepada anak anak dalam memperkenalkan kontribusi-kontribusi perkebunan khususnya di Indonesia. (*)