17 Mei 2024
Share:

Pontianak, bisnissawit.com – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Media Perkebunan menyelenggarakan seminar kemitraan yang mengusung tema ‘Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Tertinggal di Sekitar Kebun’ pada Kamis (16/5/24) di Pontianak, Kalimantan Barat.

Seminar kemitraan ini mengacu pada Permentan 18 Tahun 2021 tentang fasilitasi pembangunan kebun masyarakat mempermudah pola kemitraan menjadi upaya peningkatan kesejahteraan petani sawit. Dalam seminar yang diselenggarakan Media Perkebunan ini turut membuahkan diskusi antara stakeholder baik dari pemerintah atau swasta untuk menyelesaikan persoalan terkait kemitraan yang menyangkut kesejahteraan masyarakat di sekitar kebun.

Hadir dalam kegiatan tersebut Koordinator Kelembagaan, Direktorat Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian, Mula Putera. Ia menyampaikan keseriusan pemerintah terhadap kemitraan dalam perkebunan kelapa sawit.

“Saat ini pemerintah fokus pada upaya perbaikan terhadap tata kelola perkebunan kelapa sawit dengan mengedepankan kemitraan. Konsentrasi pemerintah saat ini menghubungkan keduanya antara perusahaan dan masyarakat melalui kemitraan agar bisa jadi lebih baik,” katanya.

Ia menambahkan, pemerintah juga akan berupaya untuk mendorong program-program yaitu untuk meningkatkan kualitas tanaman dan menyentuh SDM kelapa sawit.

“Memang kendala ada misalkan, tidak akan terjalin kemitraan kalau tidak punya lahan. Belum optimal pula pengawasan pemerintah biasanya baru ada masalah barulah pemerintah menangani,” kata dia pula.

Ia tidak memungkiri sering pula di lapangan terjadi tidak harmonisnya regulasi. Masih ada istilah dianggap untung sendiri. Mula pun menekankan bahwa kemitraan itu merupakan keniscayaan. Ia juga meminta agar pekebun sawit dijadikan subjek bukan objek.

“Pekebun juga harus berkelompok karena itu pasti banyak manfaat. Pola kemitraan Pola Inti Rakyat (PIR) juga sangat cocok antara perusahaan dan petani,” kata dia. .

Baca Juga:  BRIN Bahas Program dan Akselerasi Percepatan PSR

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kalbar Ignatius IK juga setuju bahwa kemitraan ini adalah solusi di dalam menyelesaikan persoalan-persoalan perkebunan.

“Bagaimanapun juga keterpaduan kolaborasi antara beberapa stakeholder terkait sangat penting, baik perusahaan itu sendiri maupun masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar Heronimus Hero mengatakan, di Kalimantan Barat sendiri kelapa sawit memang merupakan komoditas primadonas, sehingga begitu banyak perusahaan sawit di Kalimantan Barat.

“Jangan sampai perusahaan maju masyarakat tertinggal. Konsep kemitraan diharapkan jadi sumber kesejahteraan bersama. Kuncinya saling keterbukaan dan kerjasama dan saling mendukung. Maka dua-duanya bakal maju,” pungkasnya. (*)