20 September 2024
Share:

Pontianak, bisnissawit.com – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memberikan dukungan atas terselenggarakan 4th Indonesia Palm Oil Smallholders Conference & Expo atau IPOSC 2024 yang diselenggarakan di Pontianak, Kalimantan Barat pada 19-20 September 2024.

Direktur Penghimpunan Dana BPDPKS, Normansyah Hidayat Syahruddin mewakili Direktur Utama, BPDPKS Eddy Abdurrachman menyampaikan apresiasi atas antusiasme petani kelapa sawit, Perkumpulan Forum Petani Kelapa Sawit Jaya Indonesia (POPSI) dan perusahaan kelapa sawit yang telah berpartisipasi dalam IPOSC 2024.

“Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi terbaiknya dalam pembangunan sektor kelapa sawit nasional, baik itu yang terlibat di sektor hulu maupun di sektor hilir,” ujar Normansyah Hidayat melalui siaran Zoom, Kamis (19/9/24).

Ia menambahkan, industri perkelapa sawitan memiliki perjalanan yang panjang dari hulu hingga ke hilir, kinerja hulu sampai hilir kelapa sawit ini memerlukan sentuhan inovasi baru dan BPDPKS selalu mendukung program-program yang meningkatkan produktifitas kelapa sawit Indonesia.

“Pemerintah melalui BPDPKS telah memandatkan banyak program, di antaranya adalah program peremajaan sawit rakyat atau PSR yang telah bergulir sejak tahun 2016 dan telah memberikan manfaat yang besar terhadap peningkatan produktivitas pekebun sawit, baik itu pekebun plasma maupun pekebun swadaya. Di samping itu juga terdapat beberapa program BPDPKS dalam menunjang keberlanjutan industri kelapa sawit, seperti pemberian bantuan sarana prasarana perkebunan, pelatihan sumber daya manusia dan beasiswa, mandatory biodiesel untuk stabilisasi harga dan penciptaan pasar domestik, serta kemitraan untuk mempromosikan kelapa sawit,” terangnya.

Normansyah menekankan prinsip ‘from palm oil to palm oil‘ menjadi satu tonggak penting untuk meningkatkan kinerja sektor kelapa sawit Indonesia, prinsip itu juga yang akan memberikan dampak terhadap pendekatan kesejahteraan petani kelapa sawit.

Baca Juga:  Mendag Lepas Ekspor Tiga Kontainer CPO Ke Yunani

IPOSC 2024 ini diharapkan menjadi sarana untuk memperluas informasi dan pengetahuan bagi petani kelapa sawit, koordinasi harmonisasi juga ditekankan menjadi hal penting untuk mendukung keberhasilan dari tata kelola industri kelapa sawit berkelanjutan.

“Kegiatan ini (IPOSC 2024) menjadi momentum untuk menguatkan koordinasi antar stakeholder dalam rangka penyamaan persepsi untuk mencapai tujuan akhir peningkatan sektor kebun kelapa sawit Indonesia. Namun tentunya apa yang kita ikhtiarkan ada hambatan dan permasalahan yang harus kita hadapi. Dan hambatan serta permasalahan itu tentu berpotensi terhadap keberlanjutan industri kelapa sawit Indonesia,” kata Normansyah. (AD)