20 Maret 2024
Share:

Bisnissawit.com – Penanaman kelapa sawit dari hulu sampai hilir sebaiknya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, apalagi mengingat kelapa sawit merupakan komoditi yang menyumbang angka ekspor terbesar di Indonesia, maka sangat penting untuk menjaga standar kualitas dari pra-pembibitan hingga panen. Lantas seperti apa pembibitan kelapa sawit yang benar dan sesuai dengan standar?

Berikut adalah tata cara pembibitan kelapa sawit yang baik dan benar dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dalam buku yang berjudul “Petunjuk Teknis Pembibitan Kelapa Sawit”, sebelum sampai ke tahap pembibitan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

  1. Kecambah Sawit
    Kecambah sawit harus dalam keadaan sejuk, lembab, dan terhindar dari matahari langsung sampa saat penanaman. Kemudian, kecambah harus ditanam sesegera mungkin setelah pengambilan dari PPKS dan tidak disimpan lebih dari 5 hari dan disimpan dalam ruangan bersuhu 22-24 derajat celcius.
  2. Polybag
    Polybag harus berwarna hitam dan harus tahan lapuk dengan ukuran saat pembibitan awal 22 x 14 cm, tebal 0,07 mm, memiliki lubang dengan diameter 0,3 cm sebanyak 24 buah. Lalu ukuran polybag pembibitan utama 50 x 40 cm, tebal 0,2 mm, memiliki lubang berdiameter 0,5 cm sebanyak 60 buah. Kemudian isian tanah pada polybag setinggi 2 cm dari ujung tepi polibag dan harus disiram setiap hari sebelum masuk ke proses pembibitan kelapa sawit.
  3. Tanah
    Tanah yang digunakan sebagai media tanam adalah top soil gembur, tetapi jika ingin menggunakan tanah yang kurang gembur dapat dicampur dengan pasir (3:1), bebas dari OPT, kemudian tanah diayak dengan ayakan 2 cm, lalu campurkan P (500 g SP36/10 1 air) pada setiap 1 meter persegi tanah isian sebelum diisi ke polybag dan diamkan selama 1 bulan sebelum ditanam kecambah
Baca Juga:  Penguatan Sistem, Mendorong Sertifikasi ISPO

Setelah memastikan persiapan pra-pembibitan telah sesuai dengan standar, langkah selanjutnya adalah memeriksa lokasi atau tempat pembibitan, berikut adalah lokasi yang benar dan sesuai standar:

  1. Lokasi pembibitan baiknya dekat dengan areal penanaman.
  2. Topografi rata atau kemiringan < 15 derajat.
  3. Dekat dengan sumber air dan sumber tanah pengisi polybag.
  4. Memiliki akses jalan yang baik dalam segala cuaca.
  5. Lahan terhindar dari banjir, kondisi kedap air, dan angin kencang.
  6. Aman dari gangguan hama, ternak, dan manusia.

Jika lokasi sudah memenuhi standar, maka selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah persiapan lokasi pre-nursery (PN) bedengan, yaitu:

  1. Bedengan dengan ukuran 1,2 m x 10 m dapat memuat 1000 bibit PN.
  2. Bagian dasar bedengan dibuat lebih tinggi dari permukaan.
  3. Tambahan papan sebagai pemisah persilangan atau kelompok pertumbuhan.
  4. Bedengan harus dipagar.

Setelah tahapan dan persiapan pra-produksi sudah terpenuhi, selanjutnya adalah cara pembibitan kelapa sawit yang sesuai standar, berikut langkah-langkahnya:

  • Kantong kecambah dikeluarkan dan ditempatkan dalam baki dangkal berisi air agar kecambah tetap dingin, kecambah dalam kantong tidak boleh terkeba air.
  • Kantong dibuka dan dipercik air untuk memberi kelembaban pada setiap kali penanaman bila cuaca panas.
  • Membuat lubang tanam kedalaman 2 cm.
  • Kecambah harus ditanam dalam polybag dengan akar (radikula) menghadap ke bawah pada kedalaman sekitar 2 cm sehingga daun (plumula) berada 1 c, di bawah permukaan setelah ditutup dengan tanah.
  • Kecambah dengan radikula dan plumula yang sukar dibedakan sebaiknya ditinggalkan dalam kantong dan disimpan dengan suhu 25 derajat celcius selama 5 sampai 6 hari.
  • Jangan tanam kecambah abnormal, patah, busuk, atau berpenyakit.
  • Ratakan tanah di sekeliling kecambah tetapi jangan menekannya terlalu kuat.
  • Kecambah harus disiram segera setelah tanam.
  • Setelah tanam, lakukan pemetaan pembibitan. (*)
Baca Juga:  Harga TBS Kemitraan Swadaya Provinsi Riau Naik Rp28,87 per Kg