Bisnissawit.com – Industri kelapa sawit merupakan salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia. Sebagai produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO) terbesar di dunia, Indonesia memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan global terhadap komoditas ini. CPO digunakan secara luas, mulai dari bahan baku minyak goreng, margarin, sabun, hingga biodiesel dan kosmetik.
Perkembangan industri sawit juga tercermin dalam pasar modal, di mana banyak perusahaan perkebunan sawit telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saham-saham di sektor ini dinilai menarik oleh para investor karena potensi pertumbuhannya yang cukup stabil, terlebih di tengah tren peningkatan konsumsi domestik dan ekspor.
Berikut Media Bisnis Sawit merangkum daftar saham CPO tahun 2025 yang tercatat di BEI:
- PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
- PT Andira Agro Tbk (ANDI)
- PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT)
- PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA)
- PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)
- PT FAP Agri Tbk (FAPA)
- PT Golden Plantations Tbk (GOLL)
- PT Gozco Plantation Tbk (GZCO)
- PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR)
- PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA)
- PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
- PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP)
- PT Mahkota Group Tbk (MGRO)
- PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM)
- PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN)
- PT Pinago Utama Tbk (PNGO)
- PT Pulau Subur Tbk (PTPS)
- PT Palma Serasih Tbk (PSGO)
- PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO)
- PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)
Meskipun sektor sawit sering menghadapi tantangan seperti isu lingkungan, regulasi, dan fluktuasi harga CPO dunia, peluang investasi tetap terbuka lebar. Kuncinya adalah memahami karakteristik masing-masing emiten, strategi bisnisnya, serta tren harga komoditas global.
Bagi investor ritel, saham CPO dapat menjadi bagian dari portofolio yang berimbang, terutama untuk diversifikasi sektor. Namun seperti semua investasi, riset dan pemahaman terhadap risiko tetap menjadi hal utama sebelum memutuskan membeli salah satu dari saham-saham tersebut.