Jakarta, bisnissawit.com – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) memastikan ekspor CPO aman bahkan mengalami kenaikan dan stok CPO dalam negeri tercukupi.
Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis Sawit, Kamis (30/5/24).
“Kami mencatat ekspor CPO terus mengalami peningkatan secara signifikan, hal ini karena seiring dengan kenaikan produksi dan ketuntasan panen yang optimal di awal tahun 2024 yang mempengaruhi hari panen juga produksinya,” katanya.
Ia menambahkan, berdasarkan data BPS dan Aprobi pada periode September 2023 hingga Januari 2024, ekspor CPO (HS 151110) tercatat pada September 2023, volume ekspor CPO mencapai 241.506 ton dan naik pada bulan November 2023 sebesar 545.809 ton.
Kemudian, Januari 2024 ekspor CPO tercatat sebesar 347.044 ton sehingga total ekspor CPO pada tahun 2023 adalah sebesar 3.595.946 ton.
Terlihat bahwa, ekspor CPO pada periode 2023 tersebut masih lebih tinggi dibandingkan kinerja ekspor CPO pada periode sebelumnya tahun 2022 yaitu sebesar 3.455.677 ton, sehingga mengalami kenaikan ekspor CPO sebesar 4,1 % secara year-on-year.
“Proporsi ekspor CPO pada tahun 2023 berbanding dengan ekspor olahan sawit yang berada dalam binaan Kementerian Pertanian adalah sebesar 34 persen berbanding 66 persen, hal ini menunjukkan bahwa produk hilir sawit lebih banyak diekspor dibandingkan bahan baku sawit,” pungkasnya.
Di samping itu Andi Nur juga menjelaskan kinerja serapan biodiesel dalam negeri cenderung stabil sepanjang tahun 2023 hingga Januari 2024 dengan total volume distribusi dalam negeri mencapai 13.345.116 KL.
Angka tersebut jauh di atas volume ekspor CPO pada periode yang sama dan tercatat kinerja ekspor biodiesel di tahun 2023 – Januari 2024 mencapai 193.557 KL. Andi Nur mengungkapkan berdasarkan data yang diolah Direktorat Jenderal Perkebunan, harga CPO di pasar internasional tidak berfluktuasi secara dinamis,.
Diketahui harga CPO tertinggi sepanjang tahun 2023 adalah pada bulan April 2023 sebesar US$ 1.005/kg dan harga terendah tercatat pada bulan Oktober 2023 sebesar US$ 804/kg, sedangkan pada bulan Februari 2024, tercatat harga CPO internasional adalah sebesar US$ 856/ton.
“Dari data yang kami catat, membuktikan harga CPO internasional pada tahun 2023 – Februari 2024 tidak terdampak program biodiesel,” pungkas Andi Nur. (*)