Bisnissawit.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terus mendorong perusahaan kelapa sawit untuk melantai di bursa saham melalui initial public offering (IPO) guna meraih berbagai keuntungan.
“Dengan IPO, perusahaan dapat memperoleh akses pendanaan yang lebih luas dan transparan,” ujar Kepala OJK Sumut, Khoirul Muttaqien, dalam acara buka puasa bersama Forum Komunikasi (Forkom) Industri Jasa Keuangan (OJK) Sumut dan wartawan di Menara Bank Mandiri, Medan, Selasa (11/3/2025).
Menurutnya, dana yang diperoleh dari IPO dapat dimanfaatkan untuk ekspansi bisnis dan meningkatkan daya saing industri sawit Sumut di pasar global.
Oleh karena itu, OJK Sumut akan terus mendorong perusahaan sawit untuk memanfaatkan peluang ini sebagai strategi pengembangan usaha.
Hingga saat ini, total dana yang berhasil dihimpun perusahaan-perusahaan di Sumut melalui pasar modal telah mencapai Rp 2,28 triliun.
Dana tersebut berasal dari 11 perusahaan yang melakukan IPO, satu perusahaan yang menerbitkan obligasi, serta lima entitas usaha yang menggunakan skema securities crowdfunding (SCF).
Khoirul juga mencatat pertumbuhan investor di pasar modal yang semakin pesat berkat kemajuan teknologi dan ketersediaan informasi keuangan.
“Per Desember 2024, jumlah single investor identification (SID) di Sumut mencapai 615,28 ribu akun, meningkat 11,23 persen secara tahunan (year on year/yoy),” ungkapnya.