6 Juni 2024
Share:

Jakarta, bisnissawit.comPT Dharma Satya Nusantara menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2023 di Jakarta pada Kamis (5/6/24) lalu. Dalam rapat tersebut PT DSNG mengumumkan salah satu keputusan dalam RUPST yakni persetujuan membagikan dividen tunai sebesar Rp 233,2 miliar atau Rp 22 per saham.

Jumlah dividen tunai yang dibagikan tersebut sekitar 28 persen dari laba bersih Perseroan. Adapun RUPST tersebut dihadiri oleh seluruh direksi dan dewan komisaris perseroan secara luring (offline). Dalam keterangan pers yang diterima Bisnis Sawit, jumlah pemegang saham yang hadir dalam RUPST tersebut berjumlah 9.888.383.654 pemegang saham atau mewakili sekitar 93,288 persen.

Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara Tbk, Andrianto Oetomo, menjelaskan dividen tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham sesuai dengan regulasi yang berlaku, yakni paling lambat 30 hari sejak ringkasan risalah RUPST tersebut diumumkan kepada publik.

Ia menambahkan, perseroan tidak menyisihkan dana cadangan wajib karena jumlah dana cadangan wajib Perseroan sudah mencapai jumlah minimum yang diwajibkan oleh ketentuan yang berlaku.

Menurut Andrianto, sejak IPO pada tahun 2013 lalu, PT DSGN selalu membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham, demikian pula dengan tahun 2023.

Meskipun pada tahun 2023 Perseroan menghadapi tantangan kenaikan biaya produksi produk kelapa sawit karena melonjaknya harga pupuk secara signifikan akibat situasi geopolitik perang Rusia dan Ukraina.

Ditambah melemahnya ekonomi global dan tingginya suku bunga pinjaman USD yang berkepanjangan sehingga berimbas pada kelesuan industri properti dan produk kayu dunia, namun Perseroan masih mampu membukukan kinerja yang positif.

“Kami berupaya untuk menjaga perolehan EBITDA dan laba, meskipun mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 lalu. Sebagai perusahaan publik, kami berkomitmen untuk selalu memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham melalui perolehan laba, meskipun kondisi ekonomi global sedang mengalami perlambatan dan juga faktor geopolitik yang berdampak pada kenaikan harga pupuk,” jelas Andrianto.

Baca Juga:  UPDATE Harga Terbaru TBS Sawit Provinsi Riau Periode 9 - 16 Januari 2024

Sepanjang tahun 2023 lalu, Perseroan yang mencatatkan penjualan sebesar Rp 9,4 triliun dengan EBITDA Rp 2,4 triliun dan laba bersih mencapai Rp 842 miliar.

Segmen bisnis kelapa sawit masih berkontribusi terhadap pendapatan Perseroan sebesar 88%, yang diikuti oleh segmen bisnis produk kayu dan energi terbarukan masing-masing 11,3% dan 0,7%.

Selain membagikan dividen, RUPST juga menyetujui penunjukkan Akuntan Publik Budi Susanto, SE, M.B.A, CPA, dari Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan yang akan melakukan audit Laporan Keuangan untuk tahun buku 2024. (*)