6 Februari 2025
Share:

Bisnissawit.com – Komite Litbang BPDPKS, Dr. Tony Liwang menyoroti peran serangga penyerbuk dalam meningkatkan hasil minyak sawit. Ia menjelaskan bahwa Elaeidobius kamerunicus, serangga penyerbuk utama kelapa sawit, sebenarnya merupakan spesies yang telah diintroduksi ke Indonesia 40 tahun yang lalu.

Hal itu diulas mendalam di 2nd ISGANO 2025 yang diselenggarakan pada Rabu-Jumat, 5-7 Februari 2025. Menurut Dr. Tony, terdapat dua revolusi besar dalam industri kelapa sawit yang berdampak signifikan pada produktivitas.

Revolusi pertama terjadi ketika ditemukan bahwa persilangan Dura x Pisifera menghasilkan varietas Tenera, yang memiliki produktivitas dan rendemen minyak lebih tinggi. Revolusi kedua terjadi saat Elaeidobius kamerunicus diperkenalkan, yang turut meningkatkan efisiensi penyerbukan dan produksi minyak sawit.

Namun, ia menekankan bahwa industri kelapa sawit saat ini menghadapi tantangan baru. Jika sebelumnya sawit hanya berkembang di Sumatera, kini telah menyebar ke Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan berbagai wilayah lain dengan kondisi agroklimat yang berbeda.

Selain itu, jumlah varietas sawit juga semakin bertambah, dengan lebih dari 80 varietas hasil persilangan dari berbagai indukan, termasuk dari Amerika Latin seperti El Olivera.

“Hal ini perlu dikaji ulang. Apakah Elaeidobius kamerunicus masih efektif untuk semua varietas dan lokasi dengan kondisi agroklimat yang beragam?” ujar Dr. Tony Liwang.

Ia menambahkan bahwa seminar ini sangat penting karena membahas langkah-langkah praktis untuk mengatasi stagnasi produktivitas sawit yang terjadi saat ini.

Salah satu solusi yang diusulkan adalah mengintroduksi serangga penyerbuk lain agar proses penyerbukan lebih bervariasi dan adaptif terhadap berbagai kondisi lingkungan.

“Kami berharap hasil dari seminar ini dapat diterapkan di lapangan, terutama bagi para petani, agar produktivitas kelapa sawit dapat kembali meningkat,” pungkasnya. (*)

Baca Juga:  Mengkhawatirkan Provinsi Sawit Terbesar Belum Menemukan Cara Ampuh Persebaran Ganoderma