16 Juni 2025
Share:

Bisnissawit.com — Meninggalkan kebun sawit selama empat hari bukanlah keputusan yang mudah bagi petani, namun bagi Muhammad Sigit Susanto, Direktur IPB Training, hal itu adalah sebuah bentuk investasi jangka panjang. Ia menyampaikan hal ini saat membuka pelatihan teknik panen dan pascapanen tandan buah segar (TBS) yang diikuti oleh 119 petani swadaya dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Pelatihan yang berlangsung sejak 10 hingga 14 Juni 2025 di Hotel Emilia Palembang ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia petani sawit dalam mengelola kebun secara profesional dan berkelanjutan. Tak hanya di ruang kelas, para peserta juga dibawa langsung ke lapangan untuk praktik, agar ilmu yang diperoleh tidak berhenti pada teori semata.

Acara ini merupakan hasil sinergi antara Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian, IPB Training, serta dukungan dari Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP. Seluruh lembaga ini bersatu dalam misi menciptakan petani sawit yang andal, mandiri, dan siap menghadapi tantangan industri.

Menurut Sigit, tantangan terbesar dari sektor sawit rakyat bukan hanya terbatas pada aspek produksi, melainkan juga terletak pada pola pikir dan keterampilan teknis petani di lapangan. Karena itu, ia menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan sebagai fondasi utama untuk membangun sistem perkebunan yang kuat.

Para peserta pelatihan dibekali pengetahuan mulai dari filosofi dan regulasi panen, hingga teknik panen dan pascapanen yang benar. Mereka diajak memahami kriteria buah matang, cara meminimalisir kerusakan tandan, dan bagaimana agar hasil panen diterima dengan kualitas terbaik oleh pabrik.

Sigit berharap kegiatan pelatihan ini bisa melahirkan petani-petani baru yang menjadi ujung tombak pembangunan sawit rakyat yang berkelanjutan. Ia juga menggarisbawahi pentingnya tiga arah pembangunan yang tengah dijalankan Dinas Perkebunan Sumsel yakni resiliensi, akselerasi, dan edukasi yang seluruhnya bertujuan meningkatkan produktivitas lahan dan daya saing petani sawit rakyat. (*)

Baca Juga:  Popsi Wakili Petani Kelapa Sawit di IPOC 2024, Tingkatkan Pengetahuan dan Keberlanjutan Industri