21 Agustus 2024
Share:

Bisnissawit.com Dadang Gusyana kembali menjadi narasumber dalam Forum diskusi Mengenal, Memahami, dan Melindungi Sawit dari Bahaya Ganoderma dengan topik “Petani Swadaya Optimis meski Ganoderma Bikin Menangis” pada Selasa (20/8/24).

Dadang Gusyana yang sebelumnya meraih penghargaan Medbun Awards 2024 pada Juli 2024 sebagai Pelopor Trainer Ganoderma dalam kesempatan ini kembali memberikan pencerahan kepada petani sawit di Musi Rawas.

Sambutan hangat dari Kepala Dinas Perkebunan Musi Rawas, Suratmo selaku Kepala Bidang Produksi Tanaman Perkebunan turut membuka jalannya forum diskusi, ia mengingatkan petani sawit di Musi Rawas bahwa sawit merupakan komoditi unggulan yang sebaiknya terus dipertahankan.

“Sawit merupakan komoditi primadona di Musi Rawas. Banyak petani swadaya atau mandiri yang tumbuh bahkan mengganti tanamannya menjadi sawit,” tutur Suratmo saat sambutan pembukaan forum diskusi, Lubuk Linggau, Selasa (20/8/24).

Ia menuturkan, sebaiknya petani swadaya atau mandiri tidak mengganti semua tanaman karet di kebun dengan sawit, upaya ini dilakukan agar petani bersiaga menghadapi harga komoditi yang tidak menentu.

“Kami minta untuk jangan mengganti semua tanaman kebun dengan sawit. Apabila petani mempunyai kebun sebesar 4 ha, maka cukup 2 ha saja yang diganti sawit. Ketika suatu saat harga karet tinggi dan harga sawit turun, petani tidak mungkin langsung mengganti tanamannya menjadi karet lagi,” jelasnya.

Saat ini luas kebun sawit di Musi Rawas sudah mencapai 49.450 ha. Sayangnya, sebanyak 213 ha kebun sawit terkena ganoderma dan hama seperti ulat api, ulat kantong, tikus, dan babi.

“Luas kebun sawit di Musi Rawas ada sebanyak 49.450 ha dan sudah terkena ganoderma sebanyak 213 ha. Tidak hanya itu, ada juga hama lain yakni ulat api, ulat kantong, tikus, dan babi. Pengendalian ganoderma dibasmi dengan cara dibakar karena belum ada penanganan secara kimia,” terangnya.

Baca Juga:  Dami Mas Berhasil Jual 27.800 Benih Kelapa Sawit di IPOSC 2024

Ia juga menambahkan bahwa Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dimulai pada tahun 2017 dan di Musi Rawas baru terealisasi pada tahun 2019. Sampai saat ini sudah mencapai 2.000 ha yang sudah PSR. 

“Program PSR dimulai tahun 2017 dan di Musi Rawas baru terealisasi pada tahun 2019. Saat ini luas kebun yang telah melakukan PSR sebanyak 2.000 ha,” katanya.

Adapun forum diskusi ini merupakan gagasan dari Alfat Haryono bersama petani mandiri. Terselenggaranya forum ini berasal dari keresahan petani mandiri mengenai ancaman ganoderma yang masih sedikit mendapatkan atensi. 

“Acara ini digelar untuk mengedukasi petani sawit dalam penanganan ganoderma dan mengenail pohon sawit yang sudah terkena ganoderma,” terang Alfat.

Acara ini akan berlangsung mulai Selasa (20/08) sampai Rabu (21/08) dan dihadiri oleh 70 peserta. Pada hari kedua, para peserta akan ke lapangan langsung untuk melihat kebun sawit yang sudah terserang ganoderma. (*)