Bisnissawit.com – Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI) bersama dengan BPDPKS Sawit, Perkebunan Nusantara dan PTPN4 menggelar Evaluasi Tahunan Ilmiah Kinerja Agribisnis Perkebunan (ETIKAP) ke-5 di The Westin, Jakarta Selatan pada Selasa (20/02/24). Momen tersebut sekaligus menjadi hari pengukuhan Dr. Ir. Hj. Delima Hasri Azahari, MS sebagai Ketua Umum GPPI Periode 2022 – 2027.
Dalam hal ini Dr. Ir. Hj. Delima Hasri Azahari, MS menyampaikan hasil dari evaluasi untuk mendorong keberlanjutan atau sustainability. Ia menyampaikan komitmennya dalam pemanfaatan teknologi pengembangan kelapa sawit tanpa merusak alam.
“Tentu harapan ke depan kita bisa lebih meningkatkan lagi melalui pengembangan teknologi-teknologi baru yang membuat sawit indonesia terus berkelanjutan tanpa merusak alam dan juga tetap memenuhi persyaratan-persyaratan sustainability dan keberlanjutan,” kata Delima Hasri Azahari, Selasa (20/02/2024).
ETIKAP ke-5 turut mengundang para ahli untuk dalam forum group discussion untuk membahas keberlanjutan perkebunan di Indonesia, di antaranya Kepala Divisi SDM dan TI PT. RPN. Andi Nur Alam Syah, STP., MT, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Ir. Putu Juli Ardika, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit, Eddy Abdurrahman, Direktur Utama Pupuk Indonesia Holding Company Rahmad Pribadi, BBA, MPA, dan Direktur Utama PalmCo Jatmiko Krisna Santosa.
Dengan mengusung tema ‘Tantangan Hilirisasi Sawit dan Perkebunan Berkelanjutan’, Delima menambahkan GPPI tak hanya akan memberikan perhatian lebih kepada komoditas sawit melainkan juga komoditas perkebunan lainnya di Indonesia dengan adil merata.
“Seperti yang sudah kita ketahui bahwa GPPI ini fokusnya bukan hanya sawit tapi juga komoditi perkebunan sawit merupakan komoditi yang terbesar dan oleh karena itu selalu kita menjadikan tema-tema dalam evaluasi kita adalah selain sawit adalah komoditas-komoditas perkebunan lainnya,” tambahnya. (AD)