23 Juni 2025
Share:

Bisnissawit.com – Melemahnya nilai tukar Ringgit Malaysia ternyata memberikan angin segar bagi harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Indonesia. Kondisi ini turut mendorong naiknya harga penjualan CPO dalam negeri berdasarkan hasil tender yang digelar PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) pada Senin, (23/6/25).

Meskipun pasar komoditas global saat ini sedang diliputi sentimen negatif akibat konflik geopolitik antara Iran dan Israel di kawasan Timur Tengah, harga CPO justru menunjukkan tren penguatan. Ketegangan tersebut sebelumnya sempat memicu penurunan harga berbagai komoditas global, termasuk minyak mentah dan minyak nabati.

Situasi ini semakin diperberat dengan pembatalan pembelian sekitar 65.000 metrik ton (MT) CPO oleh India, importir CPO terbesar di dunia. Pengiriman yang sejatinya dijadwalkan pada periode Juli hingga September itu dibatalkan akibat tingginya harga dan menipisnya margin keuntungan impor. Di sisi lain, prospek permintaan dari Republik Rakyat Tiongkok juga belum menunjukkan perbaikan, mengingat kondisi ekonomi negara tersebut yang masih lesu.

Namun begitu, depresiasi Ringgit Malaysia memberikan keuntungan kompetitif bagi ekspor Negeri Jiran, termasuk pada produk CPO-nya. Penguatan sisi ekspor ini tercermin dari data pengiriman CPO Malaysia yang meningkat tajam. Berdasarkan survei kargo, pengiriman CPO Malaysia selama 20 hari pertama Juni 2025 tercatat naik antara 10,9 persen hingga 14,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Di tengah berbagai dinamika itu, hasil tender CPO di KPBN menunjukkan kenaikan harga sebesar Rp 75 per kilogram. Sayangnya, proses tender pada periode tersebut hanya melibatkan tiga pelabuhan, yakni Pelabuhan Belawan (Sumatera Utara), Pelabuhan Dumai (Riau), dan Pelabuhan Teluk Bayur (Sumatera Barat).

Berikut rincian harga CPO hasil tender KPBN pada 23 Juni 2025 (belum termasuk PPN):

  • Belawan: Rp 13.730/Kg – MM (tidak ada harga sebelumnya untuk perbandingan)
  • SAN Belawan: Rp 13.730/Kg – MM (naik Rp 75 dari harga sebelumnya Rp 13.655/Kg – EOP)
  • Dumai: Rp 13.730/Kg – IBP (naik Rp 75 dari Rp 13.655/Kg – EUP)
  • Teluk Bayur: Rp 13.600/Kg – Wira (tidak ada harga sebelumnya untuk perbandingan)

Kenaikan harga ini menjadi sinyal positif di tengah berbagai tekanan global, memperlihatkan bagaimana faktor kurs mata uang bisa memberi efek signifikan terhadap daya saing dan harga komoditas strategis seperti CPO. (*)

Baca Juga:  Penyebab Harga TBS Jambi Periode 3-9 Januari 2025 Gunakan Harga Pekan Sebelumnya