Bisnissawit.com – Harga minyak sawit mentah (CPO) dalam hasil tender PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) periode 22 Januari 2025 mengalami penurunan signifikan sebesar Rp 146 per kilogram (kg) di seluruh pelabuhan ekspor yang terlibat.
Melansir Media Perkebunan, penurunan ini membawa harga CPO menjadi sekitar Rp 13.670 per kg, dari dari sekitar Rp 13.810. Tercatat pada data harga ini lebih rendah dibandingkan dengan hasil tender periode sebelumnya sebesar Rp 13.725 per kg.
Pada dua hari sebelumnya, yaitu 20-21 Januari 2025, harga CPO menunjukkan tren positif dengan kenaikan yang menjanjikan. Namun, hasil tender pada 22 Januari 2025 mengejutkan pasar karena terjadi penurunan harga yang cukup signifikan. PT KPBN, yang merupakan anak perusahaan Holding PTPN, menggelar tender untuk perdagangan komoditas pertanian dan perkebunan, termasuk CPO.
Penurunan harga CPO ini dapat mempengaruhi harga pembelian tandan buah segar (TBS) dari petani kelapa sawit. Para pengepul dan pabrik kelapa sawit (PKS) kemungkinan akan menyesuaikan harga pembelian mereka mengikuti tren penurunan harga CPO.
Berikut adalah hasil tender harga CPO dan CPKO (Crude Palm Kernel Oil) pada 22 Januari 2025 di beberapa pelabuhan ekspor yang dikelola oleh PT KPBN:
- Belawan: Rp 13.670 – EOP
- SAN Belawan : Tiada kabar (sebelumnya Rp 13.816 – ACI)
- Dumai: Rp 13.670 – EUP (penurunan Rp 146 dari harga sebelumnya)
- SAN Dumai : Tiada kabar (sebelumnya Rp 13.816 – AGM)
- Kuala Tanjung: Rp 13.670 – UOCI
- Sei Tapung (Loco) : Tiada kabar (sebelumnya Rp 13.525 – Priscolin (sebelumnya tiada kabar)
- Talang Duku (fob) : Rp 13.470 – Priscolin (sebelumnya Rp 13.616 – AGM, turun Rp 146)
- Teluk Bayur: Rp 13.540 – WNI (penurunan Rp 146 dari harga sebelumnya)
- Kwala Sawit (Loco): Rp 13.461 – WD (penurunan Rp 146 dari harga sebelumnya)
- Palembang (Loco) : Rp 23.762 – WD. Harga penawaran tertinggi Rp 22.850 – SAP (sebelumnya Rp 23 579 – IKIN, turun Rp 183 dari harga WD)
- Palembang (Loco): Rp 13.520 – WD (penurunan Rp 146 dari harga sebelumnya)
Selain itu, harga CPKO juga menunjukkan penurunan signifikan, seperti yang tercatat di Palembang (Loco) yang turun menjadi Rp 23.762 per Kg, sebuah penurunan sebesar Rp 183 dari harga sebelumnya.
Penurunan harga ini menunjukkan ketidakpastian pasar minyak nabati, yang seringkali sulit diprediksi meskipun ada tren positif dalam beberapa hari sebelumnya. Hal ini memberi tantangan bagi para pelaku industri kelapa sawit, mulai dari petani hingga pemroses kelapa sawit.