Bisnissawit.com – Minyak sawit merupakan minyak nabati yang banyak diperdagangkan secara internasional. Perdagangan minyak sawit global baik Crude Palm Oil/CPO) maupun Crude Palm Kernel Oil/CPKO melibatkan hampir seluruh negara di dunia baik sebagai produsen maupun konsumen.
Dilansir dari situs gapki.id pada Senin (8/7/24) terdapat sekitar 10 negara produsen, 39 negara eksportir, dan 220 negara importir atau konsumen. Perdagangan minyak sawit dunia mencakup minyak sawit dalam bentuk produk antara (intermediate product) maupun produk jadi (finished product).
Sekitar 70-90 persen minyak sawit yang diperdagangkan di pasar dunia digunakan untuk pangan (Sheil et al., 2009; Shimizu dan Descrochers, 2012; Gaskell, 2012; Kojima et al., 2016; Parcell et al., 2018; Hariyadi, 2020).
Minyak sawit telah dijadikan sebagai sumber pangan bagi masyarakat Afrika sejak abad ke-18. Hingga hari ini berbagai produk pangan berbasis minyak sawit seperti minyak goreng, margarin, shortening, ice cream, creamer, cokelat, biskuit, speciality fats, dan lain-lain, tersedia dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat dunia
Peran minyak sawit sebagai sumber pangan dapat terlihat pada level negara/kawasan. Misalnya pada tahun 2021, penggunaan minyak sawit untuk pangan di China sebesar 66 persen, India sebesar 96 persen, Pakistan sebesar 98 persen dan Uni Eropa sebesar 36 persen.
Terdapat perbedaan konsumsi produk pangan berbasis minyak sawit antara Asia dan Eropa (Rifin, 2011; Kojima et al., 2016).
Bagi masyarakat di kawasan Asia, minyak sawit lebih banyak digunakan sebagai minyak goreng yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun industri.
Sedangkan di kawasan Eropa dan Amerika, minyak sawit lebih banyak dipergunakan sebagai bahan baku oleh industri pangan untuk menghasilkan produk pangan seperti bakery, biskuit, cokelat, dan lain-lain.
Selain pangan untuk manusia (oleofood), salah satu produk sampingan (by-product) kelapa sawit yakni Palm Kernel Meal (HS 2306.60) juga dipergunakan sebagai bahan baku industri pakan ternak (feedmill) dunia.
Palm Kernel Meal (PKM) digunakan oleh industri pakan ternak global (PASPI Monitor, 2021n) untuk memenuhi kebutuhan pakan yang meningkat seiring dengan peningkatan produksi produk peternakan dan tren memelihara hewan kesayangan (pet animal).
Ekspor PKM dari negara produsen minyak sawit, khususnya Indonesia dan Malaysia, menunjukkan peningkatan yakni dari sekitar 2.8 juta ton pada tahun 2000 menjadi sekitar 7 juta ton pada tahun 2021 (Gambar 2). Pangsa ekspor PKM Indonesia meningkat dari 37 persen menjadi 71 persen pada periode tersebut.
Selain PKM, terdapat produk sawit lainnya yang berpotensi digunakan sebagai bahan baku industri pakan (PASPI Monitor, 2021p) yakni POME (Palm Oil Mill Effluent), PPF (Palm Press Fibre), OPF (Oil Palm Fronds).
Produk sampingan kelapa sawit merupakan baku pakan ternak unggas, ruminansia, dan perikanan (Sinurat, 2003; Boateng et al., 2008; Kum dan Zahari, 2011, Abdeltawab et al., 2018; Nikhlany et al., 2022).
Dengan demikian kiranya jelas bahwa industri sawit dunia merupakan bagian dari ketahanan pangan global atau feeding the world (PASPI Monitor, 2021d). Berbagai produk pangan berbasis minyak sawit merupakan bahan pangan yang dikonsumsi oleh rumah tangga, industri pangan, maupun food service industry. (*)