7 Oktober 2024
Share:

Bisnissawit.comGanoderma merupakan masalah utama yang dihadapi perkebunan kelapa sawit terutama generasi 2 dan setelahnya. Tanaman yang terkena sudah pasti mati, upaya yang ada sekarang adalah pencegahan dengan benih moderat tahan Ganoderma yang tidak 100 persen tahan dan memperpanjang masa hidup tanaman.

Ganoderma dinilai menjadi game changer sawit di masa depan, sampai saat ini belum ada cara dan metode yang bisa mengendalikan ganoderma sampai 100%.

Berbagai metode pencegahan dan pengendalian sudah ditemukan dan diaplikasikan, riset juga masih berjalan untuk menemukan metoda terbaik dan terefektif untuk pencegahan dan pengendalian Ganoderma.

Sehubungan dengan hal ini Praktisi Profesional Perkebunan Indonesia (P3PI) akan berkolaborasi menyelenggarakan International Simposium Ganoderma atau ISGANO 2025.

Acara ini merupakan kedua kalinya yang diselenggarakan oleh P3PI setelah sukses tahun lalu maka pada acara kedua ini akan mempresentasikan hasil penelitian dan metode baru mengendalikan Ganoderma, juga pengalaman praktisi perkebunan.

Sekjen P3PI Hendra J. Purba bersama perwakilan dari MPOB (Malaysia Oil Palm Board) menuju Simposium ISGANO 2025.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini akan ada dua lembaga yang cukup prestius mendukung ISGANO 2025 University Putera Malaysia (UPM) dan MPOB (Malaysia Oil Palm Board) akan berpartisipa di ISGANO 2025. University Putera Malaysia pernah menghebohkan dengan pernyataan kelapa sawit akan punah jika tidak dilakukan sesuatu untuk mengendalikan.

Kedua lembaga ini akan menampilkan hasil riset terbaru, ISGANO 2025 diharapkan dapat menjadi sebuah wadah global untuk memajukan industri kelapa sawit.

“Acara ini sangat penting bagi pelaku usaha perkebunan kelapa sawit untuk menjaga bisnisnya supaya berkelanjutan. Seperti tahun dalam pameran akan tampil perusahaan yang terkait Ganoderma,” terang Hendra J. Purba. (*)

Baca Juga:  ISGANO 2025, Simposium Internasional Tentang Ganoderma di Kebun Sawit