Bisnissawit.com – Menjelang seminar Technology and Talent Palm Oil Mill Indonesian (TPOMI 2024) yang akan diselenggarakan oleh P3PI dan Media Perkebunan pada Juli 2024 mendatang, serangkaian diskusi mulai dibuka, salah satunya diskusi dengan Igor Temiroc selaku Direktur Pengembangan Bisnis Asia dari PT Biomicrogel Group.
Igor Temiroc memperkenalkan teknologi Biomicrogel BMG-C4 yang ia sebut dapat menaikkan rendemen minyak sawit mentah atau CPO hingga satu persen, hasil riset ini yang kabarnya sudah dikomersilkan di Thailand.
“Melalui teknologi BMG-C4, perusahaan sawit nantinya dapat mengurangi tingkat kehilangan hingga 0,9% dan memberikan pemurnian air yang lebih tinggi dengan peningkatan kondisi lingkungan secara bersamaan,” jelas Igor Temirov dalam diskusi menjelang TPOMI 2024, Sabtu (1/5/24).
Igor menjelaskan, biomicrogel BMG-C4 merupakan produk alami 100 persen yang berasal dari selulosa food grade yang dimodifikasi, telah terbukti menjadi terobosan baru di bidangnya.
Dirancang untuk memisahkan minyak nabati dari partikel padat dan air, hal ini memungkinkan untuk peningkatan efisiensi ekstraksi minyak selama proses produksi.
Menurut Igor, dengan memanfaatkan produk dari Biomicrogel BMG-C4, perusahaan dapat mengoptimalkan setiap tahap ekstraksi minyak mulai dari tangki klarifikasi hingga proses sentrifugasi memastikan pemisahan minyak secara maksimal dari partikel hancur dan air.
Selain itu, Biomicrogel BMG-SPO, produk ekstraksi sludge minyak sawit (sludge palm oil/SPO) yang mutakhir telah terbukti memberikan peningkatan kinerja yang luar biasa.
Hal ini secara signifikan meningkatkan produktivitas ekstraksi sebesar 100 persen, meningkatkan ekstraksi minyak sebesar 25-36 persen, mengurangi kadar air dalam SPO dari 16 persen menjadi kurang dari 1 persen dan mengurangi konsumsi air sebesar 300 persen.
Menurut Igor, kelebihan teknologi ini BMG-C4 mampu membersihkan air dan permukaan keras dari semua jenis minyak, produk petroleum, dan polusi terintegrasi.
“Dengan teknologi ini, pabrik kelapa sawit lebih efektif dan bisa meningkatkan efisiensi produksi minyak nabati dalam tahapan siklus produks,” katanya. (*)