1 Juni 2024
Share:

Jakarta, bisnissawit.com – Para praktisi yang tergabung dalam Perkumpulan Praktisi Profesional Perkebunan Indonesia (P3PI) bersama Media Perkebunan menggelar diskusi jelang Technology Palm Oil Mill Indonesia atau TPOMI 2024 di Jakarta, Sabtu (1/6/24).

TPOMI 2024 memberikan inovasi baru di mana pembaruan terhadap teknologi pabrik kelapa sawit melalui teknis (technical) yang lebih detail, bukan hanya membahas tentang strategis kelapa sawit. Bahkan penerapan teknologi untuk buah sawit hingga limbahnya.

Dalam kegiatan Updating TPOMI 2024 hadir Direktur Pengembangan Bisnis Asia PT Biomicrogel Group dari Rusia, Igor Temirov yang membahas tentang pengembangan teknologi untuk membersihkan air dan permukaan keras dari semua jenis minyak, produk petroleum, dan polusi terintegrasi.

Igor Temirov menjelaskan, untuk efektifitas pabrik kelapa sawit perusahaannya telah mengembangkan produk BMG-C6 yang bisa meningkatkan efisiensi produksi minyak nabati dalam tahapan siklus produksi.

Ia memaparkan teknologi BMG-C6 memungkinkan untuk mengurangi tingkat kehilangan hingga 0,9% dan memberikan pemurnian air yang lebih tinggi dengan peningkatan kondisi lingkungan secara bersamaan.

Sementara itu, Direktur LAT-Trisakti, Saiful Bahri membahas teknologi pabrik kelapa sawit melalui sudut pandang lain yaitu menggunakan integrasi IoT (internet of think) dan AI (artificial intelligent).

“Hampir 100 tahun sejarah pabrik sawit di Indonesia sampai sekarang belum ada mesin grading yang terintegrasi dengan IoT dan AI, target kami akan ada autonomos dan ini tidak bias,” ujar Saiful Bahri.

Ulasan lengkap mengenai implementasi teknologi pabrik kelapa sawit akan disampaikan pada TPOMI 2024 yang diselenggarakan di Bandung, 18 -19 Juli 2024 mendatang.

Dalam Diskusi dan Konferensi Pers jelang TPOMI 2024 P3PI juga mendapatkan apresiasi dari akademisi Institut Teknologi Bandung, Dr. Tatang Hernas.

Baca Juga:  Harga TBS Kemitraan Swadaya Provinsi Riau Naik Rp28,87 per Kg

“Saya sangat mendukung acara TPOMI 2024 ini, jangan sampai kita sebagai penghasil minyak nabati terbesar tetapi teknologinya tidak unggul,” pungkas Tatang.

“Ajang TPOMI 2024 ini sekaligus memperkenalkan trobosan baru untuk membangun biomassa kita, untuk kemajuan mengolah minyak lemak sebagai produk olahan pangan, biomassa, atau biodiesel, ini semata-mata untuk membangun perekonomian kta,” sambungnya.

Adapun kegiatan updating TPOMI 2024 hingga TPOMI 2024 pada Juli mendatang merupakan dukungan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). (*)