Bisnissawit.com – PT Hai Sawit Indonesia yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengadakan kegiatan praktek hilirisasi sawit skala UKM dengan mengangkat tema “Peran UKMK Sawit Untuk Penguatan Ekonomi Masyarakat dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Garut” yang diadakan di Hotel Sabda Alam Garut, (21/11/2024).
BPDPKS merupakan unit organisasi non eselon di bidang pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang bertanggungjawab Menteri Keuangan. bertugas untuk melaksanakan pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Pembentukan BPDPKS merupakan pelaksanaan amanat pasal 93 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, yakni menghimpun dana dari pelaku usaha perkebunan atau lebih dikenal dengan CPO Supporting Fund (CSF) yang akan digunakan sebagai pendukung program pengembangan kelapa sawit yang berkelanjutan.
BPDPKS adalah unit organisasi non-eselon di bidang pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang berada di bawah tanggung jawab Menteri Keuangan. Tugas utama BPDPKS adalah mengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Pembentukan BPDPKS didasarkan pada amanat Pasal 93 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, yakni menghimpun dana dari pelaku usaha perkebunan atau lebih dikenal dengan CPO Supporting Fund (CSF) yang akan digunakan sebagai pendukung program pengembangan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Adapun beberapa program BPDPKS diantaranya Peremajaan Sawit Rakyat, Pengembangan Sarana dan Prasarana, Penelitian dan Pengembangan, Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati, Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), dan Promosi. Selain itu BPDPKS juga saat ini fokus dalam pengembangan UKM Sawit di berbagai daerah melalui beberapa program yaitu Program kemitraan UKMK, Gebyar UKMK Berbasis Sawit, Workshop Pengembangan Produk Kerajinan dan Batik Sawit Skala UKMK, dan Beasiswa Sawit BPDPKS.
Adapun produk UKMK berbasis sawit yang saat ini sudah dikembangkan diantaranya Batik Sawit, Kerajinan Lidi Sawit, Lilin Sawit, Handsoap, Helm Sawit, Produk Kecantikan, Handsanitizer, Pakan Ternak, Gula Sawit, dan Aneka Produk Pangan.
Untuk mendukung salah satu program BPDPKS, Hai Sawit ikut berkolaborasi dalam kegiatan gebyar UKMK berbasis sawit UKMK untuk mendukung UKMK sawit go international dengan mengadakan kegiatan praktek hilirisasi sawit skala UKM dimana dalam kegiatan ini peserta di berikan materi dan praktek dalam pembuatan sabun berbahan dasar minyak sawit.
Dalam sambutannya, Direktur PT Hai Sawit Indonesia, M Danang MRQ menyampaikan Usaha Kecil dan Menengah serta Koperasi menjadi bagian dari penggerak ekonomi Masyarakat. Pada era ini Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah dan Menteri Koperasi telah dipisahkan untuk meningkatkan pengembangan UMKM yang lebih baik kedepannya.
“Dalam mendukung dan berkontribusi terhadap peningkatan dan pengembangan UKM Sawit di berbagai daerah, Hai Sawit sebagai sebuah media turut berperan melalui sarana promosi di media maupun kegiatan-kegiatan bermanfaat lainnya. Kegiatan praktek hilirisasi sawit skala UKM kali ini peserta akan mempelajari cara membuat sabun dengan bahan dasar minyak sawit. Dengan harapan produk ini dapat menjadi ciri khas daerah Garut sebagai salah satu wilayah penghasil sawit,” ujarnya.
Pada kegiatan ini peserta bukan hanya mempelajari cara membuat sabun dengan bahan dasar minyak sawit tetapi juga mempraktekkan pembuatan akun platform penjualan online untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro (Bapak Asep Mulyana S.IP., M.Si), Akademisi Sekolah Vokasi IPB (Bapak Emil Wahdi, S.Si, M.Si), PT Tugro Indo Bersaudara (Bapak Zavied Namah dan Bapak Krisroman), dan para peserta yang sangat antusias dalam kegiatan praktek hilirisasi sawit skala UKMK.
Arahan Senior Staff BPDPKS, Anwar Sadat mengatakan “Kelapa sawit tidak hanya berfungsi sebagai bahan baku untuk produk-produk seperti sabun, sampo, margarin, dan lipstik, tetapi juga memiliki potensi sebagai bahan energi terbarukan. Inovasi dalam penggunaan kelapa sawit ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk UKMK di pasar global. Dengan adanya inovasi dalam pembuatan produk dekomposit berbasis sawit, kita dapat menciptakan peluang usaha baru yang berkelanjutan bagi Masyarakat,” ujarnya.
Kemudian, Keynote Speech Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Asep Mulyana S.IP., M.Si menyampaikan bahwa “Saya sangat mengapresiasi kegiatan praktek hilirisasi sawit skala UKM ini karena dapat memperkuat sektor UKM di Jawa Barat salah satunya di kota Garut ini. Saat ini pemerintah Jawa Barat akan meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) baru yang dinamakan KUR Ca’ang, sebagai bentuk dukungan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di wilayah ini,” ucapnya.
Program KUR Ca’ang ini memberikan subsidi berupa pengurangan bunga, yang akan diberikan melalui Bank Jabar (Bank Jawa Barat), untuk meringankan beban pembiayaan UKM dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi local serta program ini dirancang untuk memberikan akses permodalan yang lebih mudah dan terjangkau bagi para pelaku UKM, sehingga mereka dapat mengembangkan usaha dan meningkatkan daya saing di pasar.
Harapannya melalui kegiatan praktek hilirisasi sawit skala UKM dapat mendorong lebih banyak inovasi dan peningkatan produktivitas di sektor UKM, khususnya yang berbasis perkebunan sawit.