19 April 2024
Share:

Bisnissawit.com – Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan bersama Pemerintah Kota Bogor gelar event Semarak Perkebunan Nasional (SKENA) di Bogor, Jumat (29/4/24) dan akan berlangsung sampai Minggu (21/4/24). Acara ini sebagai dorongan agar terciptanya ekosistem usaha perkebunan yang lebih kompetitif,

Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengapresiasi atas kerjasama dan kolaborasi pemerintah kota Bogor yang telah bersama-sama menyukseskan kegiatan SKENA Bogor ini.

“Hilirisasi perkebunan memiliki peran dan kontribusi penting dalam perekonomian Indonesia, terutama tanaman kopi, teh, kakao, karet, kelapa, serta kelapa sawit. Karena hal tersebut, masyarakat diharapkan turut andil dalam mendukung berkembangnya hilirisasi perkebunan Indonesia,” ujar Andi Nur dari keterangan tertulis, Jumat (19/4/24).

Menurutnya, kegiatan seperti SKENA Bogor ini untuk lebih mengenalkan kinerja hilirisasi komoditas perkebunan yang bernilai tambah tinggi, karena tuntutan pasar dunia menginginkan produk yang berkualitas dan berstandar.

“Tentunya strategi yang kami tempuh melalui hilirisasi ini merupakan proses mengolah bahan mentah menjadi produk turunan bernilai tambah, sebagaimana diarahkan Bapak Presiden RI, Joko Widodo, tidak hanya lakukan ekspor raw material saja, namun juga berdagang dengan konsep produk bernilai tambah, hilirisasi akan berdampak signifikan dalam peningkatan pendapatan petani karena merupakan kunci kesejahteraan petani,” ujarnya.

Andi Nur menambahkan, sudah pada saatnya hilirisasi ditingkatkan ke level komersialisasi demi pengembangan perkebunan kedepan.

“Skena ini merupakan ajang pemanasan untuk acara Bunex direncanakan sekitar bulan September 2024. Hal ini demi meningkatkan dan mendorong para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kita agar naik level, dan guna mendukung komoditas perkebunan beserta nilai tambah perkebunan agar bisa bersaing dan bertahan dengan tuntutan pasar global yang semakin ketat,” ujar Andi Nur.

Baca Juga:  Pentingnya Kelapa Sawit Bagi Ekonomi Indonesia

Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, data dua tahun terakhir jumlah UMKM kota bogor bertambah sekitar 300 persen dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor.

“Tercatat pada 2021 jumlah UMKM kota bogor sekitar 68 ribu, sedangkan tahun 2023 bertambah jumlahnya menjadi 78 ribu UMKM, Kota Bogor pastinya siap memperkuat hilirisasi perkebunan, tak hanya fokus di Bogor, namun juga diperluas sampai bandung jawa barat lainnya, demi memajukan perkebunan,” kata Bima Arya.

Andi Nur menambahkan jajaran Direktorat Jenderal Perkebunan senantiasa terus mendukung pengembangan komoditas perkebunan untuk kesejahteraan petani melalui peningkatan produksi, produktifitas dan hilirisasi komoditas.

“Kami percaya seluruh stakeholder terkait Perkebunan, jajaran kepala SKPD, pelaku usaha/ Eksportir/ asosiasi pengusaha juga mendukung dengan penuh apa yang Kementerian Pertanian lakukan, dan kami harapkan tidak menyurutkan semangat kita semua untuk terus melakukan upaya-upaya strategis dalam mempercepat pelaksanaan pengembangan komoditas perkebunan menuju hilirisasi Indonesia Emas 2045,” tutur Andi Nur.

Kegiatan SKENA dilaksanakan Lapangan Sempur dan Taman Ekspresi dengan sejumlah kemeriahan kegiatan diantaranya pameran produk UMKM komoditas pertanian, perlombaan barista, bazar pasar murah minyak goreng, gula pasir, hasil pertanian lainnya, talkshow, workshop/sharing session, launching ekspor, business matching, launching asosiasi pekebun, hiburan band dan penyanyi, pembagian benih kelapa dan kopi dan kegiatan menarik lainnya.

Andi Nur berharap masyarakat Kota Bogor dan sekitar dapat berkontribusi dalam meramaikan, memeriahkan, mengikuti dan mendukung terselenggaranya kegiatan ini. “Kami juga berharap kegiatan SKENA Bogor yang pertama ini akan terselenggara lagi di tahun-tahun berikutnya dan merupakan tonggak kegiatan hilirisasi komoditas perkebunan di provinsi Jawa Barat khususnya Kota Bogor,” tutup Andi Nur. (*)