17 April 2024
Share:

Bisnissawit.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) sigap mengantisipasi perkiraan krisis pangan. Pasca Hari Raya Idulfitri 1445 H, Ditjenbun langsung melakukan koordinasi dengan multipihak untuk percepatan realisasi program pompanisasi lahan tadah hujan dan tanaman padi gogo tumpangsisip di kebun sawit/kelapa/tanaman perkebunan lainnya.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, Ditjenbun terus berupaya membuat terobosan demi mengoptimalkan lahan perkebunan. Hal ini merupakan upaya dan strategi dalam menghadapi darurat pangan nasional, sesuai arahan Menteri Pertanian.

“Tak hanya di lahan sawit, program tumpang sari tanaman sela atau pangan kini juga dilakukan di lahan kelapa. Kali ini dilakukan di salah satu wilayah lahan yang berpotensi tinggi pada Provinsi Jawa Timur. Secara nasional, diketahui potensi lahan kelapa di Jatim yang dapat ditanami sela pangan (padi gogo) kurang lebih seluas 6.191 hektare (ha). Ini harus kita optimalkan dan maksimalkan,” ujar Andi Nur dari keterangan tertulis, Selasa (16/4).

Andi Nur menambahkan, selain tanam tanaman padi, Kementan juga memiliki program optimalisasi lahan dan pompanisasi, yang saat ini terus dioptimalisasi pengerjaannya. Ketiga kegiatan ini merupakan solusi cepat yang harus dilakukan bersama. Mengingat pentingnya dalam mengatasi darurat pangan, maka harus segera direalisasi.

Sebagai informasi, demi mensukseskan program ini, diberikan kesempatan untuk mengusulkan CPCL tumpang sari padi gogo pada lahan perkebunan selain tanaman kelapa, agar target penanaman padi gogo dapat tercapai sesuai dengan Petunjuk Operasional (Jukop) atau Surat Edaran (SE) Direktur Benih Tanaman Pangan.

Selanjutnya secara khusus, Andi Nur mengajak semua pihak dapat melakukan langkah-langkah strategis untuk dapat memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Saya berharap melalui kegiatan koordinasi ini menjadi ruang bagi kita untuk bersinergi dan mempertajam langkah-langkah strategis guna percepatan antisipasi darurat pangan,” harapnya. (*)

Baca Juga:  Lembaga Ketahanan Nasional Perkuat Strategi Pengembangan Kelapa Sawit