21 Mei 2024
Share:

Jakarta, bisnissawit.comKementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan menggelar sosialisasi peningkatan nilai-nilai integritas (SPI) sebagai upaya pengendalian internal.

Adapun kegiatan ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman untuk menyelenggarakan sosialisasi internal terkait pemahaman anti korupsi.

“Saya mengimbau jadikan momentum kegiatan pagi hari ini untuk perbaikan menyeluruh program dan aktivitas di lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan, tidak hanya sekedar komitmen, mari saling menjaga,” tegas Andi Nur Alam Syah, Direktur Jenderal Perkebunan dari keterangan tertulis yang diterima Bisnis Sawit, Selasa (21/5/24).

Ia menambahkan, seluruh pihaknya akan terus berkomitmen menjadi lebih baik dengan memastikan seluruh kegiatan mencerminkan nilai-nilai akuntabel dan transparan.

Menurut Andi Nur, pada 2003 Direktorat Jenderal Perkebunan turut mendukung ketercapaian dua program yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian, yaitu Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Industri, dan Dukungan Manajemen.

Terdapat dua sasaran yang dimandatkan pada Direktorat Jenderal Perkebunan yaitu meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian, dan terwujudnya birokrasi Kementerian Pertanian yang efektif dan efisien, serta anggaran yang akuntabel.

“Dari enam indikator kinerja tersebut, sebanyak lima indikator kinerja telah mencapai atau melampaui target tahun 2023 dan satu indikator tidak melampaui target tahun 2023,” katanya.

Selama tahun 2020-2024, Direktorat Jenderal Perkebunan memiliki sasaran program berupa meningkatnya nilai tambah komoditas perkebunan, meningkatnya daya saing komoditas pertanian, terwujudnya birokrasi Kementerian Pertanian yang efektif, efisien, dan berorientasi pada
layanan prima, terwujudnya anggaran Kementerian Pertanian yang akuntabel dan berkualitas.

“Proses pencapaian tujuan dan sasaran program tersebut banyak terjadi dinamika dalam proses pelaksanaan, kemungkinan risiko yang timbul dalam menghambat kegiatan perlu diantisipasi,” pungkasnya.

Lebih lanjut Andi Nur menambahkan selama tahun 2020-2024, melalui APBN Direktorat Jenderal Perkebunan telah melaksanakan Pengembangan Kawasan seluas 305.450 hektare, terdiri dari komoditas kopi, kelapa jambu mete kakao, karet, sagu, tebu, lada, pala, cengkeh, aren, teh, pinang, vanili, kayu manis, kelor, nilam, sereh wangi, tembakau dan kapas.

Baca Juga:  Petani di OKI Untung Maksimal Dari Hasil Panen Padi Gogo di Lahan Kelapa Sawit

“Direktorat Jenderal Perkebunan berupaya memperbaiki tanaman perkebunan yang telah tua/rusak/tidak menghasilkan dengan penggantian tanaman melalui kegiatan peremajaan ataupun rehabilitasi,” kata Andi Nur.

Andi Nur menuturkan, sebagai wujud upaya perbaikan internal Direktorat Jenderal Perkebunan atas hasil survei penilaian integritas tahun 2023, Direktorat Perbenihan Perkebunan telah menerapkan manajemen mutu ISO 9001:2015 dengan harapan dapat meningkatkan performa organisasi melalui perbaikan sistem dan jaminan kesesuaian dengan pelanggan dan persyaratan hukum serta peraturan yang berlaku.

Pada kesempatan yang sama, Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, Setyo Budiyanto mengungkapkan arahan Menteri Pertanian yang menargetkan Survei Penilaian Integritas tahun 2024 ini menjadi warna hijau.

“Hal ini menjadi perhatian bagi kita semua, lakukan kreasi inovasi apapun sepanjang itu bagus, silahkan dilakukan dan dimanfaatkan betul kesempatan tersebut, selama kita lakukan bersama, pasti bisa!” ajak Setyo Budiyanto.

Selanjutnya, Andi Nur berharap dapat tercapainya peningkatan nilai tambah dan daya saing komoditas perkebunan serta terwujudnya pemanfaatan program dan keefisienan kinerja.

“Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh pegawai lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan, yang terus berupaya maksimal dalam mewujudkan Pembangunan Perkebunan yang lebih transparan dan akuntabel,” pungkas Andi Nur. (*)