22 Maret 2024
Share:

Bisnissawit.com – Pencapaian membanggakan datang dari Koperasi Produsen (KP) Karya Nyata Mandiri asal Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. KP Karya Nyata Mandiri berhasil menerima sertifikat ISPO dari lembaga sertifikasi ISPO PT Global Inspeksi Sertifikasi pada Maret 2024 ini setelah melewati proses yang cukup panjang. Dari keterangan tertulis, diketahui anggota KP Karya Nyata Mandiri yang berada di Desa Semangat, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang tergabung dalam kegiatan pendampingan yang bernaung di bawah proyek National Initiative for Climate-smart Oil Palm Smallholders atau NI-SCOPS tahap 1 yang didukung oleh pemerintah Kerajaan Belanda dan difasilitasi oleh Solidaridad.

Sejak tahun 2019, Solidaridad Indonesia melalui proyek bersama dengan pemerintah Kerajaan Belanda telah memfasilitasi petani sawit swadaya di Kalimantan Barat untuk menjalani proses sertifikasi ISPO. Berbagai kegiatan untuk mempersiapkan para petani dilaksanakan dalam bentuk Sekolah Lapangan untuk petani kelapa sawit dan dorongan untuk membentuk koperasi petani.  

Anggota KP Karya Nyata Mandiri menjalani proses persiapan dan audit sertifikasi ISPO pada bulan November 2023. Dengan luasan lahan 170.19 ha dan tahun tanam 2020, anggota koperasi produsen ini berhasil mengantongi sertifikat ISPO. Aleng Zaragosa, selaku Manajer Sistem Kendali Internal KP Karya Nyata Mandiri, dengan didampingi oleh tim Solidaridad mewakili anggotanya untuk menerima sertifikat ISPO di Kantor PT Global Inspeksi Sertifikasi, Serpong, Tangerang.

Aleng menyebutkan bahwa sertifikasi keberlanjutan merupakan hal penting yang patut dipertimbangkan oleh para petani swadaya untuk diupayakan, karena selembar sertifikat yang diterima akan mampu mengubah masa depan mereka ke arah yang lebih baik. Pemegang sertifikat ISPO juga berhak mengajukan dukungan kepada instansi pemerintah terkait, dalam hal ini Kementerian Pertanian, diantaranya adalah dukungan untuk pengadaan kantor dan kelengkapannya, infrastruktur, kendaraan pengangkut, dan lain sebagainya.

Baca Juga:  Manfaat, Tujuan dan Syarat ISPO Pada Bisnis Sawit

“Infrastruktur hingga saat ini masih menjadi kendala utama bagi petani sawit swadaya. Kondisi jalan yang kurang baik membuat proses pengangkutan dan transportasi TBS menjadi tersendat,” ujar Aleng dalam keterangan tertulis, Jumat (22/3/24). Aleng turut berharap problematika infrastruktur yang ada di Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Bengkayang,  bisa segera terselesaikan agar semua pihak bisa menikmati fasilitas umum yang memadai dan usaha para petani menjadi lebih lancar. 

Sementara itu Billy M Hasbi selaku Head of Programme Operations dari Solidaridad Indonesia juga menanggapi keberhasilan KP Karya Nyata Mandiri dalam mendapatkan sertifikasi ISPO.

“Keberhasilan KP Karya Nyata Mandiri dalam meraih sertifikasi ISPO, menandai langkah maju bagi petani swadaya di Kalimantan Barat menuju pertanian kelapa sawit yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Kesuksesan KP Karya Nyata diharapkan bisa menjadi motivasi bagi petani lain untuk bersertifikasi ISPO, mendukung visi industri kelapa sawit Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Billy M. Hasbi.

Yeni Fitriyanti, Country Manager Solidaridad Indonesia, juga menyampaikan ucapan selamatatas kesuksesan KP Karya Nyata dalam hal sertifikasi ISPO.

“Keberlanjutan dan pertanian berjalan beriringan, dan memotivasi kita untuk menciptakan dunia yang hijau serta berkelanjutan. Mereka yang bekerja di sektor pertanian lah yang mencintai dan menjaga tanah serta hutan, yang produktivitasnya telah menghidupi kebutuhan manusia di bumi. Kesuksesan KP Karya Nyata dalam meraih ISPO menjadi bukti komitmen dari petani swadaya untuk menerapkan pertanian yang berkelanjutan menuju penghidupan yang lebih baik,” ujar Yeni Fitriyanti.

Seperti yang diketahui, pemerintah Indonesia menetapkan target pencapaian sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk seluruh aktor industri kelapa sawit, termasuk petani swadaya, harus terpenuhi di tahun 2025. ISPO adalah standar yang ditetapkan oleh pemerintah untuk para pelaku usaha kelapa sawit di Indonesia. Sertifikasi keberlanjutan berskala nasional ini dibuat untuk meningkatkan daya saing produk sawit Indonesia dengan berpartisipasi dalam program pengurangan emisi karbon dan meningkatkan perhatian pengusaha sawit terhadap isu lingkungan. Sertifikasi ISPO bersifat wajib dan menjadi prasyarat mutlak ekspor CPO (crude palm oil) ke luar negeri. 

Baca Juga:  Informasi Harga TBS Kelapa Sawit Provinsi Jambi

Sertifikasi ISPO memiliki manfaat dan tujuan yang penting bagi petani sawit:

  1. Membuktikan Legalitas Usaha: Petani atau pengusaha harus memiliki badan usaha atau izin usaha yang legal dan masih berlaku untuk memenuhi persyaratan sertifikasi ISPO. Dengan demikian, perusahaan yang mendapat sertifikasi dapat membuktikan legalitas usahanya.
  2. Meningkatkan Produktivitas: membantu petani kelapa sawit meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan, bertanggung jawab, dan legal. Skema sertifikasi ini memiliki kendali regulasi yang lebih ketat, sehingga praktik usaha yang dijalankan sesuai dengan prinsip keberlanjutan.
  3. Melindungi Lingkungan: membantu mengurangi dampak negatif industri kelapa sawit terhadap lingkungan. Dengan mengikuti standar ISPO, petani dapat memastikan teknik pembukaan lahan yang baik, mengurangi efek rumah kaca, dan melindungi keanekaragaman hayati.
  4. Meningkatkan Harga Jual: Petani dapat merasakan peningkatan harga jual TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit. Kualitas TBS yang lebih baik, rantai pemasaran yang lebih efisien, dan peningkatan kualitas jalur produksi berkontribusi pada penurunan biaya transportasi dan peningkatan nilai produk. (*)