Bisnissawit.com – Hari ketiga rangkaian acara Teknis Kelapa Sawit (TKS) & Field Trip 2025 yang diselenggarakan oleh Media Perkebunan dan GAPKI Kalimantan Tengah diisi dengan kunjungan lapangan ke kebun dan pusat penelitian PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi (GSIP), anak usaha PT Astra Agro Lestari Tbk.
Sebanyak 75 peserta field trip mengikuti langsung rangkaian kegiatan yang menampilkan praktik perbenihan kelapa sawit, khususnya proses persilangan varietas unggul DxP Simalungun.
Proses polinasi dipandu oleh Kepala Seed Garden PT GSIP, Dionisius Neing, yang menjelaskan bahwa setiap polinator bertanggung jawab terhadap 60 pohon induk, dan semua tahapan dilakukan dengan ketelitian tinggi untuk menjaga kemurnian genetik benih.
“Bunga betina dibersihkan, seludang penutupnya dibuka, lalu dibungkus menggunakan kantong khusus. Di bagian tangkainya kami beri kapas yang telah ditaburi insektisida agar tidak ada serangga yang masuk. Setelah bunga mekar, dilakukan penyerbukan menggunakan serbuk sari yang sudah ditentukan,” ujar Dionisius.
Peserta juga diperkenalkan dengan performa lapangan varietas DxP Simalungun yang dikembangkan bersama Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.
Varietas ini mampu menghasilkan tandan buah segar (TBS) hingga 35 ton per hektar per tahun dengan rendemen mencapai 26,5%. Bahkan pada umur tanaman belum menghasilkan (TBM) ke-3, varietas ini telah menunjukkan potensi 9,63 ton TBS per hektar.
“Kami tidak ingin hanya sekadar klaim. Karena itu, kami tunjukkan langsung performa varietas ini di lapangan,” kata Lalu Firman Budiman, SP, MSi, Head of Seed Production PT Astra Agro Lestari Tbk.