Bisnissawit.com – Media Perkebunan bekerja sama dengan Ditjen Perkebunan dan BPDKS mengadakan Seminar Nasional dan Field Trip bertema “Mengantisipasi Gangguan Usaha dan Konflik untuk Menjaga Keberlangsungan Sawit Indonesia Berkelanjutan”.
Acara ini akan dilaksanakan pada 20-21 November 2024 di Hotel Grand Mercure Medan dan dilanjutkan dengan kunjungan ke AVROS PPKS dan Museum MUSPERIN.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan berbagai pihak dalam industri sawit, termasuk pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat umum, untuk membahas tantangan utama dalam keberlanjutan sawit Indonesia.
Panitia Kegiatan Seminar Nasional, Hendra J. Purba, menekankan pentingnya seminar ini sebagai langkah konkret menghadapi berbagai tantangan.
“Sawit bukan hanya komoditas, tetapi pilar utama perekonomian Indonesia yang menopang jutaan petani kecil, buruh, dan masyarakat lokal. Namun, sektor ini sering menghadapi berbagai tantangan, mulai dari konflik agraria, regulasi yang multitafsir, hingga tekanan global seperti EUDR.”
Beliau menambahkan, “Melalui forum ini, kami berharap dapat menciptakan pemahaman bersama tentang regulasi perkebunan dan solusi praktis, khususnya dalam penerbitan STDB (Surat Tanda Daftar Budidaya) yang krusial untuk legalitas usaha. Kami juga ingin menegaskan bahwa keberlanjutan sawit tidak hanya soal lingkungan, tetapi juga tentang menciptakan keadilan bagi seluruh pelaku industri.”
Hendra juga menyoroti perlunya kolaborasi multi-pihak untuk mengatasi masalah yang sering dihadapi oleh industri sawit.
“Kunci keberlanjutan terletak pada sinergi. Pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat harus duduk bersama untuk mengidentifikasi solusi konkret, sehingga sawit kita tidak hanya berdaya saing secara global, tetapi juga mampu menghadapi tantangan seperti tekanan perdagangan internasional.”
Selain seminar, agenda field trip ke Museum Perkebunan Indonesia (MUSPERIN) diharapkan dapat memperluas wawasan peserta tentang sejarah dan inovasi dalam industri perkebunan.
“Museum ini mengingatkan kita bahwa perkembangan sawit Indonesia memiliki akar sejarah yang kuat. Dengan belajar dari masa lalu, kita bisa merancang masa depan yang lebih baik untuk sektor ini,” ujar Hendra.