Pontianak, bisnissawit.com – PT Nufarm Indonesia menjadi salah satu exhibitor yang mengisi pameran di 4th Indonesian Palm Oil Smallholder Conference & Expo atau IPOSC 2024 di Pontianak, Kalimantan Barat pada Kamis-Jumat, 19-20 September 2024.
Dalam IPOSC 2024 Nufarm menampilkan salah satu produk unggulan mereka untuk mengatasi gulma di perkebunan kelapa sawit yakni Terrad’or. Hadi Sunarto selaku Business Unit wilayah Kalimantan dan Nusa Tenggara menyatakan kebanyakan petani kelapa sawit telah familiar dengan produk-produk dari Nufarm
“Nufarm merupakan perusahaan perlindungan tanaman. Jadi petani sangat antusias melihat produk-produk dari PT Nufarm Indonesia yang ditampilkan di booth kami ini. Sebagian besar dari mereka sudah pernah menggunakan produk kami seperti roundup, starlon dan metafuron,” tutur Hadi kepada Media Bisnis Sawit di IPOSC 2024, Jumat (20/9/24).
Ajang IPOSC 2024 ternyata juga membuka diskusi Nufarm dengan para petani, Hadi menambahkan bahwa petani dapat mengakses informasi lebih mendalam tentang penggunaan produk sehingga hasilnya lebih maksimal.
“Petani kelaoa sawit kebanyakan sudah familiar dan sudah lama menggunakan produk – produk ini. Mereka hadir di sini ingin mendapatkan informasi lebih detail dan jelas baik dari produk yang selama ini mereka pakai sampai produk baru dari Nufarm,” terangnya.
Salah satu produk yang saat ini sedang dikembangkan untuk menjadi pilihan petani kelapa sawit yakni Terrad’or.
“Terrad’or ini sangat bagus untuk dicampur dengan glifosat sehingga mengendalikan gulm -gulma baik gulma bandel maupun gulma yang dominan tumbuh di kebun sawit petani. Dengan campuran terador dan glifosat petani akan diuntungkan karena cukup sekali semprot banyak jenis gulma yang tuntas dikendalikan,” jelas Hadi.
Ia menambahkan, Terrad’or saat ini sudah dipergunakan di perkebunan – perkebunan besar seperti Sinar mas, RAPP, dan beberapa kebun lainnya.
“Mereka yang mempunyai riset untuk memutuskan menggunakan produk Terrad’or itu dari hasil trial dan penelitian yang cukup lama dari tim riset mereka. Kalau mereka sudah memutuskan berarti mereka sudah yakin dengan kualitas terrador itu sangat efektif dan terutama juga ekonomis,” ujarnya.
Ia menerangkan Terrad’or menjadi pilihan yang tepat karena di perkebunan sawit memang ada gulma yang sulit dikendalikan yaitu seperti pakis-pakisan, ditambah saat ini ada regulasi yang menghendaki mengurangi atau bahkan melarang penggunaan herbisida terbatas paraquat untuk mengendalikan pakis.
Di samping itu, Hadi juga mengapresiasi acara IPOSC 2024 ini , menuturnya IPOSC 2024 sangat mendukung petani untuk mendapatkan informasi terbaru untuk bisa diterapkan di bisnis perkebunan sawit mereka.
“Saya lihat masih ada pemahaman petani yang masih keliru, di sini kesempatan untuk memperbaiki pemahaman mereka dalam hal produk – produk yang mereka gunakan, forum IPOSC 2024 ini bisa memberikan mereka tempat belajar dan mendapatkan ilmu serta pengalaman,” tutup Hadi. (AD)