Jakarta, bisnissawit.com – Mitra Plasma Palmco merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia jika dibandingkan dengan korporasi lainnya dalam bidang Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Dilansir dari Mediaperkebunan.id, luas lahan plasma Palmco saat ini adalah 121.127 ha dan yang berpotensi PSR adalah 48.425 ha, rencana PSR 8.839 ha, rekomtek terbit seluas 2.687 ha. Melalui PSR, diharapkan produksi kelapa sawit dapat meningkat sehingga mampu mengoptimalkan kesejahteraan petani plasma dan menjaga kesinambungan pasokan bahan baku PKS Palmco.
Namun, disebutkan bahwa dalam hal PSR Palmco masih memiliki tantangan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Hubungan Kelembagaan Palmco.
Sampai tahun 2026, Palmco sendiri telah memiliki rencana untuk dapat melakukan peremajaan pada 60.000 kebun sawit rakyat yang tesebar di beberapa wilayah. Di antaranya adalah Aceh 2.950 ha, Sumatera Utara 4.611 ha, Riau 13.826 ha, Jambi 15.000 ha, Lampung 3.975 ha, Jawa Barat 750 ha, Kalimantan Barat 16.188 ha, Sulsel 2.700 ha.
Kemudian, tahun 2024 telah terdata 10.510 ha kebun sawit KUD yang berpotensi untuk PSR dan terlah terbit 81 ha rekomtek yang belum dieksekusi kemudian diharapkan selanjutnya dapat melakukan rekomtek pada 10.510 ha tahun ini.
Diketahui, PTPN memiliki 4 program untuk sawit rakyat yaitu:
- BUMN untuk Sawit Rakyat dengan pengelolaan single manajemen PSR dan perkebunan kelapa sawit rakyat;
- Sertifikasi ISPO-RSPO; Bibit untuk Petani dan Masyarakat dengan penjualan lebih dari 1,5 juta bibit kepada petani Swadaya;
- Kemitraan Swadaya dengan penyediaan bibit unggul, jadi offtaker, bimtek, dan pelatihan teknis;
- Pemberdayaan KUD degan penguatan kemandirian dan pemberdayaan UMKM KUD serta kapasitas pemasaran.
Dalam pelaksanaan PSR, Palmco selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak, diantaranya adalah Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun), BPDPKS, KUD/Lembaga Pekebun, dan Asosiasi petani. Palmco sendiri memiliki peran tersendiri dalam PSR, yaitu sebagai mitra petani yang mendampingi secara teknis dengan penerapan best practices proses bisnis kelapa sawit yang berkelanjutan, mulai dari tanam ulang, pemeliharaan dan panen, pemberdayaan KUD, dan pelatihan petani.
Prinsip kesetaraan PSR sendiri adalah transparansi, jaminan produktivitas, pemberdayaan petani, dan berkelanjutan. Program PSR paling banyak PTPN sebelum Palmco adalah di Riau eks PTPN V dan berhasil. Hal ini menunjukkan adanya produktivitas yang sesuai standar nasional dengan memperhatikan peningkatan kesejahteraan petani peserta program.