7 Agustus 2024
Share:

Bisnissawit.com – Pemerintah mempercepat implementasi biodiesel B40 dilakukan tahun depan, adapun biodiesel B40 merupakan campuran solar dengan 40% bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak sawit pada 2025.

Percepatan implementasi tersebut dikatakan Menteri ESDM Arifin Tasrif sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan. Selain itu, rencana ini sejalan dengan data realisasi kinerja subsektor EBTKE tahun 2024 yang menunjukkan perkembangan positif.

“Tahun ini sudah mulai masuk ke biodiesel B35. Insyaallah tahun depan B40 sudah bisa jalan, sudah ada kesepakatan,” ujar Arifin, Selasa (6/8/24).

Berdasarkan data terbaru menunjukkan bahwa pemanfaatan biodiesel pada kuartal kedua tahun 2024 mencapai realisasi sebesar 6,2 juta kiloliter, atau sekitar 54,2 persen dari target tahunan sebesar 11,3 juta kiloliter.

Selain memberikan kontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca, peningkatan konsumsi biodiesel juga berdampak positif pada perekonomian dengan menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil.

Melalui program B40 ini, pemerintah terus meningkatkan adopsi biodiesel berbasis kelapa sawit di berbagai jenis kendaraan. Setelah penggunaan B40 di industri mobil empat tahun lalu, uji coba berikutnya pada tahun 2024 ini akan berfokus pada alat pertanian (alsintan) dan industri perkeretaapian.

Selanjutnya akan ada industri pertambangan dan alat berat, serta alat perkapalan dan pembangkit listrik, yang akan dimulai dalam waktu dekat di Balikpapan, Kalimantan Timur. Secara keseluruhan, diperkirakan diperlukan 16 juta kiloliter B40.

Selain B40, pemerintah juga tengah mempersiapkan kebijakan pemanfaatan bioetanol sebagai campuran bahan bakar bensin. Arifin menjelaskan, bioetanol yang dihasilkan dari bahan baku seperti tebu dan singkong memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan ketahanan energi nasional.

“Setelah B40, kemudian juga kita akan coba nanti bioetanol,” ujarnya.

Baca Juga:  DPD Dukung DMO Minyak Sawit Berbasis Volume Produksi