9 Maret 2025
Share:

Bisnissawit.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pesan khusus Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Perancis terkait Regulasi Anti-Deforestasi Uni Eropa atau European Union Deforestation-free Regulation (EUDR).

Hal itu disampaikan Airlangga Hartarto kepada Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Kedaulatan Industri dan Digital Prancis, Eric Lombard, saat melakukan kunjungan kerja selama beberapa hari ke Paris, Perancis.

Saat itu Menko Airlangga Hartarto didampingi oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso; Deputi Kerjasama Ekonomi dan Investasi, Edi Prio Pambudi; dan Duta Besar RI untuk Paris, Mohamad Oemar.

Dikutip dari Mediaperkebunan.id, Menko Airlangga Hartarto menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Perancis atas dukungan terhadap penundaan implementasi EUDR menjadi akhir tahun 2025.

“Pemerintah Indonesia selalu proaktif melakukan dialog bilateral terkait pelaksanaan EUDR ini dengan pihak Uni Eropa,” kata Menko Airlangga.

“Dialog tersebut dapat menjadi ruang bagi Indonesia untuk dapat menyelaraskan kepentingan nasional dan interest pihak Uni Eropa,” tambahnya.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga menekankan pentingnya penguatan industri minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebagai salah satu sektor unggulan yang berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

Menko Airlangga mengajak Perancis mendukung komitmen Indonesia untuk comply atau mematuhi terhadap standar keberlanjutan yang diakui secara global, khususnya dalam industri CPO.

Tidak lupa Menko Airlangga juga berharap ada percepatan penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EUCEPA) yang telah berlangsung dalam 19 putaran selama 9 tahun.

“Penyelesaian I-EUCEPA adalah momentum yang tepat saat dunia menghadapi ketidakpastian karena kebijakan luar negeri Presiden AS Trump,” kata Menkop Airlangga Hartarto.

Dia bilang Indonesia terbuka untuk berdialog dan berkeinginan agar Indonesia dan Uni Eropa dapat menemukan jalan tengah yang mengakomodasi kepentingan bersama.

Baca Juga:  Tender CPO 14 Mei 2025: Harga Naik, Tapi Mayoritas Pelabuhan WD

Penyelesaian perundingan I-EUCEPA diyakini dapat menjadi langkah penting untuk memperkuat perdagangan dan investasi antar kawasan.

Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Kedaulatan Industri dan Digital Prancis, Eric Lombard  menyambut baik permintaan Menko Airlangga.

Mengakhiri pembicaraan, kedua menteri sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis sehingga dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Airlangga Hartarto menilai pertemuan bilateral RI-Perancis menegaskan komitmen kedua negara dalam memperkuat kemitraan ekonomi.

“Hubungan diplomatik Indonesia-Perancis yang sudah menginjak 75 tahun pada tahun ini diharapkan menjadi kesempatan untuk meluncurkan program-program kerja sama baru kedua negara,” tegas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.