28 Oktober 2024
Share:

Bisnissawit.com – Salah satu visi Presiden Prabowo yakni ketahanan energi, Pemerintah Indonesia tingkatkan penggunaan biodiesel dari B35 menjadi B40.  Hal itu merupakan satu langkah strategis dengan mendorong pemanfaatan bioenergi khususnya biodiesel yang dimulai pada Januari 2025.

Dengan peningkatan biodiesel tersebut, Indonesia akan menghemat devisa negara di atas Rp200 triliun rupiah untuk bahan bakar minyak (BBM). Hal itu disampaikan Kementerian ESDM melalui siaran pers, Sabtu (26/10/2024). 

Berdasarkan data Kementerian ESDM, pada Tahun 2021 realisasi biodiesel mencapai 9,3 juta kilo liter (KL). Kemudian Tahu 2022 realisasi biodiesel mencapai 10,45 juta KL. Selanjutnya Tahun 2023 meningkat menjadi 12,2 juta KL dengan mandatori B35 yang dimulai Agustus 2023.

Adapun manfaat ekonomi dari realisasi biodiesel pada Tahun 2023 tersebut, terjadi penghematan devisa negara sebesar Rp120,54 triliun.

Kemudian peningkatan nilai tambah CPO menjadi biodiesel sebesar Rp15,82 triliun serta penyerapan tenaga kerjai 11.000 orang (off-farm) dan 1,5 juta orang (on-farm).

Biodiesel B35 dan seterusnya sampai B60, itu sendiri adalah pencampuran minyak sawit atau crude palm oil (CPO) sebagai campuran dalam bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan arahan Presiden Prabowo menegaskan swasembada energi harus bisa tercapai. Karena hal itu akan tercapai seiring dengan meingkatkanya ketahanan energi nasional.

 “Kemandirian energi kita, salah satunya ada bioetanol, bioenergi, dan biodiesel. Khusus Biodiesel sekarang kita sudah sampai B35. Dan B40 selesai uji coba,” ujarnya. 

Pada program mandatori Biodiesel B35, jelas Bahlil, pencampuran 35% bahan dari minyak sawit menjadi biodiesel ke dalam solar. 

Kedepan, dimulai pada 1Januari 2025, Biodiesel B40 berarti 40 persen biodiesel, akan diujicoba di beberapa SPBU. Hal itu bukan hanya mengurangi ketergantungan impor BBM, tetapi memberikan nilai tambah bagi sektor pertanian dan perekonomian rakyat serta bmenghemat devisa negara. 

Baca Juga:  Umbut Sawit: Limbah yang Ternyata Kaya Manfaat untuk Kesehatan

Seperti disebut Presiden Prabowo Subianto saat pelantikannya, Minggu (20/10) lalu, Prabowo mengungkapkan bahwa swasembada energi menjadi salah satu target dalam pemerintahannya. 

“Kita harus swasembada energi dan kita mampu. Kkarena kita diberi karunia oleh Tuhan tanaman-tanaman yang membuat kita tidak tergantung bangsa lain,” kata Presiden Prabowo.

Tanaman-tanaman itu adalah kelapa sawit yang menghasilkan solar dan bensin. Kemudian juga singkong, tebu, sagu dan jagung yang bisa menjadi biogas.