22 Maret 2024
Share:

Bisnissawit.com – Industri kelapa sawit mengambil bagian cukup besar dalam pergerakan ekonomi Indonesia, olahan dari kelapa sawit menjadi produk yang dibutuhkan bukan hanya di dalam negeri tetapi juga skala internasional. Dr Odit Ferry Kurniadinata, dosen dan peneliti dari Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda mengatakan industri dan perkebunan kelapa sawit ini bahkan mampu mendorong terjadinya transformasi ekonomi di Indonesia.

“Di Kaltim, perkebunan kelapa sawit mampu mendorong terjadinya transformasi ekonomi, dari sektor pertambangan batu bara sebagai sumber ekonomi negara, ke usaha perkebunan kelapa sawit,” kata Dr Edit Ferry Kurniadinata dikutip dari situs GAPKI, Jumat (22/3/24).

Hal itu ia sampaikan saat saat menghadiri silaturahmi Ramadan Astra Agro di Balikpapan, Rabu (20/3/23) lalu. Menurutnya, pertanian menjadi salah satu sektor utama dalam kehidupan manusia, baik pangan, pakan, dan energi. Pertanian terbukti menjadi salah satu sektor yang tetap bertahan pada saat terjadinya pandemi Covid-19 di dunia, termasuk indonesia.

Odit Ferry juga mengatakan bahwa prospek industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia sangat mungkin untuk terus dikembangkan sebagai salah satu bagian dari sektor utama penggerak perekonomian negara dan daerah.

Kelapa sawit dapat dikembangkan secara optimal pada wilayah Indonesia yang beriklim tropis. Berbagai prospek pengembangan juga terus berlangsung seiring permintaan terhadap pemenuhan kebutuhan pangan, pakan, dan energi bagi manusia, baik dunia maupun Indonesia secara khusus.

Kendati demikian, isu negatif tentang kelapa sawit masih sering beredar. Misalnya kabar yang menyatakan bahwa tanaman kelapa sawit boros air. Menurut Odit Ferry, isu tersebut tidaklah benar.

“Dalam menyatakan boros, maka harus menentukan pembandingnya,” katanya.

Menurutnya, sebagai salah satu makhluk hidup, maka penggunaan air adalah sesuatu yang mutlak. Selain itu, sebagai tumbuhan maka pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa sawit tidak lepas dari proses fotosintesis yang menggunakan air. Hal ini sama dengan jenis tanaman lainnya, sehingga butuh komparasi yang tepat dan spesifik.

Baca Juga:  Hore! Harga Referensi CPO Periode Agustus 2024 Alami Peningkatan 2,42%

Odit Ferry juga menambahkan bahwa banyak riset membuktikan bahwa tanaman kelapa sawit sangat efisien dalam menggunakan air, baik dalam hal water footprint, transpirasi, evapotranspirasi, dan lainnya.

Dia yakin, dengan besarnya tingkat kebutuhan masyarakat dunia terhadap minyak nabati,  maka industri sawit akan menjadi leading sektor bukan saja pada dunia perminyakan nabati seperti saat ini, namun juga menjadi leading pada sektor oleokimia, fuel, energi, dan lainnya. Kuncinya, mengusung konsep sustainability. (*)