28 Agustus 2024
Share:

Bisnissawit.com – Pejabat Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) dr Harisson, M Kes. memberikan apresiasi pada Buku Panduan Perlindungan Perempuan saat acara “Seminar dan Workshop Perlindungan Pekerja Perempuan Sawit Kalbar” dilaksanakan di Pontianak 28-29 Agustus 2024.

Adapun Buku Panduan Perlindungan Perempuan ini telah di-launching tahun 2021 oleh Bintang Puspayoga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Adanya Komite Perempuan di setiap tempat kerja atau kebun sawit menjadi hal kunci dan strategis dalam panduan tersebut.

“Buku Panduan Perlindungan Pekerja Perempuan dan Anak bagus dan penting. Saya harap disosialisasikan ke semua pekebun sawit. Mari sejahtera sama-sama. Lindungi perempuan. Persiapkan anak-anak jadi generasi emas,” kata dr Harisson, M Kes, Penjabat Gubernur Kalimantan Barat dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis Sawit, Rabu (28/8/24).

Sebagai seorang dokter, Gubernur Kalbar sangat paham peran dan tantangan para ibu dan anak. Dia juga peduli dan mendukung setiap upaya yang berkaitan ibu dan anak.

“Anak sehat cerdas unggul menguasai ilmu dan teknologi. Ber-ahklak mulia. Mulai lah dari karyawan sawit. Jangan sampai ada anak stunting. Bantu dan berilah protein hewani,” sambungnya.

Buku Panduan Perlindungan Pekerja Perempuan dan Anak merupakan salah satu publikadi dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). GAPKI memiliki sejumlah inisiatif kegiatan dan publikasi yang bertujuan mewujudkan sawit berkelanjutan.

“Dalam rangkaian kegiatan seminar & workshop perlindungan perempuan dan anak di sawit, ini kali pertama seorang Gubernur hadir secara fisik. Memberikan pemahaman dan mendukung. Lebih istimewa, dalam sambutan di mimbar, memuji buku panduan yang dipublikasikan oleh GAPKI. Kita butuh pemimpin seperti ini. Paham masalah. Punya visi serta menunjukkan dukungan nyata. Hormat saya kepada Gubernur Kalbar.” tegas Sumarjono Saragih, Ketua GAPKI Bidang Pengembangan SDM.

Baca Juga:  Stok CPO Alami Kenaikkan, Produksi dan Ekspor Turun

Rangkaian acara tersebut merupakan kegiatan berseri di setiap provinsi sentra sawit, hasil kolaborasi GAPKI, ILO (International Labour Organisation), Jejaring Serikat Buruh JAPBUSI dan didukung oleh BPDPKS. (*)