Bisnissawit.com – Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menegaskan bahwa kebun sawit merupakan aset negara yang harus dijaga dengan ketat. Pernyataan ini mendapat sambutan positif dari sejumlah pihak, termasuk Sekjen Persatuan Organisasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (POPSI), Hendra Purba. Dalam pandangannya, sawit telah menjadi komoditas utama dalam penyokong perekonomian daerah dan negara, Senin (6/1/2025).
Melansir dari IDX Channel, Perkebunan sawit adalah langkah strategis untuk melindungi potensi sumber ekonomi, hingga saat ini masih mendapatkan diskriminasi dari negara lain. Sekjen Persatuan Organisasi Petani Kelapa Sawit (POPSI), Hendra purba menegaskan mendukung 100% langkah presiden dalam melawan diskriminasi komoditas unggulan kelapa sawit oleh Uni Eropa.
“Selama ratusan tahun sebagai pendorong ekonomi daerah mensejahterakan petani. Saat ini merupakan penyumbang (aset ekonomi) terbesar bagi bangsa kita sendiri,” ujar Hendra Purba.
Sebagian kalangan menganggap sawit sebagai “emas hijau” yang memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi, baik dari sektor ekspor maupun pemberdayaan masyarakat petani. Disamping itu, sawit perlu memperbaiki tata kelola yang perlu diperhatikan terkait keberlanjutan dan dampak lingkungan.
“Kedepannya harus selalu update dan memperkuat ISPO. Selanjutnya, bagaimana tata kelola sawit kita ini dikelola betul-betul sesuai aturan sesuai regulasi yang sudah dibuat,” tutur Hendra Purba.
Sementara itu, pemerintah dan sektor industri sawit tetap berupaya meyakinkan publik bahwa langkah-langkah perbaikan terus diambil. Kebijakan yang memperkuat regulasi dan mendorong keberlanjutan menjadi fokus utama, meskipun tantangan untuk mencapai industri sawit yang benar-benar ramah lingkungan masih jauh dari selesai.
Dalam 100 tahun perjalanan industri sawit, ketegasan Presiden Prabowo Subianto dan dukungan dari para pelaku industri memang penting, namun perspektif yang lebih luas juga harus dipertimbangkan. Sawit bisa terus menjadi aset perekonomian yang berkelanjutan jika tata kelola yang lebih transparan dan ramah lingkungan bisa diterapkan secara konsisten.