23 Mei 2024
Share:

Bisnissawit.com – Pemeritah Indonesia diwakili Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi melakukan Pertemuan Ketua Kelompok Kerja Perdagangan, Investasi, dan Industri Indonesia-Rusia pada Rabu (15/05/24) lalu, delegasi Rusia dipimpin oleh Deputi Menteri Pembangunan Ekonomi Federasi Rusia H.E. Dmitry Volvach.

Dalam pertemuan tersebut, Edi Prio Pambudi juga menghadiri Russia Halal Expo 2024 yang diselenggarakan di Kazan dan membahas soal kerja sama, salah satunya kelapa sawit.

“Produk palm oil Indonesia memiliki standar yang tinggi dan telah sesuai dengan standar internasional. Indonesia juga menyayangkan keputusan pelarangan sementara ekspor produk kelapa Indonesia oleh Rusia. Indonesia telah melakukan sejumlah langkah perbaikan dan meminta Rusia untuk mencabut larangan ekspor tersebut,” kata Deputi Edi dikutip dari situs ekon.go.id.

Selain kelapa sawit, Deputi tersebut juga membahas upaya peningkatan kerja sama di sektor pariwisata serta percepatan penyelesaian perundingan dari Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA).

“Perjanjian perdagagan dengan EAEU sangat penting bagi kedua pihak untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan. Diharapkan agar perjanjian tersebut juga memberikan manfaat kepada pihak pelaku usaha. Saya yakin bahwa pembentukan perjanjian tersebut akan menjadi rujukan untuk peningkatan standar produk dan komoditas ekspor Indonesia maupun negara anggota EAEU,” ujarnya.

Pada akhir pertemuan, kedua pihak juga sepakat untuk melanjutkan komunikasi terkait jadwal pelaksanaan Pertemuan Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-13 RI-Rusia Bidang Kerja Sama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik serta Pertemuan ke-6 Working Group on Trade, Invesment and Industry (WGTII) RI-Rusia.

Deputi Edi menyampaikan apresiasi atas kemajuan yang telah dicapai dalam implementasi kerja sama bidang ekonomi antara Indonesia dan Rusia, serta berharap agar kerja sama antar kedua negara dapat terus ditingkatkan ke depannya.

Baca Juga:  EAEU Sebut Tidak Ada Diskriminatif Terhadap Minyak Sawit Indonesia

Lebih lanjut, Deputi Edi menyampaikan usulan maupun concern terkait beberapa isu yang hingga saat ini masih didiskusikan oleh kedua pihak.

“Kerja sama di bidang halal, yang meliputi sektor teknologi, infrastruktur dan investasi merupakan substansi yang disasar dalam rencana kesepakatan kedua belah pihak. Selain itu, Pemerintah Indonesia kembali menyampaikan concern atas proses registrasi beberapa Unit Pengolahan Ikan (UPI) Indonesia yang akan masuk ke pasar Rusia. Kami meminta kepada Pemerintah Rusia agar bisa mempercepat fasilitasi proses registrasi tersebut,” jelas Deputi Edi. (*)