Bisnissawit.com – Petani kelapa sawit yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD) Dwi Jaya, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Sungai Bahar Selatan, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, menyediakan lahan seluas 140,62 hektar untuk menanam padi gogo.
Metode intercropping atau tumpang sari ini diterapkan di lahan petani yang tengah menjalani program peremajaan sawit rakyat (PSR), dengan dukungan dari PTPN IV PalmCo.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, dalam pernyataan resminya yang dikutip Mediaperkebunan.id pada Minggu (22/2/2025), menyebutkan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari program Tanam Padi PTPN (TAMPAN).
Jatmiko menjelaskan bahwa program TAMPAN adalah langkah strategis untuk mendukung ketahanan pangan nasional yang menjadi agenda utama Presiden Prabowo Subianto.
“PTPN IV PalmCo berkomitmen mendukung program ini sesuai arahan Holding Perkebunan dan Kementerian BUMN RI selaku pemegang saham,” ujar Jatmiko dikutip dari Media Perkebunan.
Salah satu implementasinya adalah penanaman padi gogo dengan sistem intercropping di lahan peremajaan sawit rakyat.
Ia menegaskan bahwa program ini selaras dengan prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan.
Sebagai pelopor penanaman padi gogo di lahan PSR, PTPN IV PalmCo terus memperluas cakupan program untuk mempercepat ketahanan pangan nasional.
Di Provinsi Jambi, program TAMPAN telah diterapkan di lahan PSR seluas 140,62 hektar yang dikelola KUD Dwi Jaya.
Pada tahap awal, intercropping padi gogo dilakukan di lahan seluas 5 hektar dengan pendampingan penuh dari PTPN IV PalmCo, mencakup penyediaan bibit hingga pengurusan dokumen petani.
Sebagai bentuk apresiasi, Jatmiko menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah atas dukungannya dalam kelancaran program ini.
Ia optimis bahwa kolaborasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dapat mempercepat tercapainya swasembada pangan di Indonesia.