Pontianak, bisnissawit.com – Kemeriahan 4th Indonesian Palm Oil Smallholder Conference & Expo atau IPOSC 2024 yang berlangsung 19-20 September 2024 di Pontianak, Kalimantan Barat dihadiri sekitar petani kelapa sawit dari berbagai daerah di Kalimantan.
Salah satu petani kelapa sawit milenial, Adam Patria Gumelar (29) bahkan rela menempuh perjalanan darat selama 18 jam dari Sampit menuju Kubu Raya, Pontianak Kalimantan Barat demi mengikuti IPOSC 2024.
Adam menyatakan tertarik mengikut IPOSC 2024 karena dirinya masih penangkar muda yang butuh mengembangkan pengetahuan dan informasi terkait benih kelapa sawit.
“Kami di Kalimantan Tengah itu bisa dikatakan masih penangkar muda dan kami memang punya tujuan untuk mengembangkan kelapa sawit. Jadi melihat judul dari kegiatan di sini Upaya Mengembangkan Produksi Kelapa Sawit temanya mendukung tujuan kami,” tutur Adam ke Media Bisnis Sawit, Jumat (20/9/24).
Saat ini Adam tengah fokus mengembangkan pembibitannya, puluhan booth pameran di IPOSC 2024 menjadi referensinya untuk bekal ilmu menghasilkan bibit kelapa sawit unggul. Ia mengatakan, pada IPOSC 2024 ini sangat menambah relasi, pengetahuan serta untuk mengambil peran untuk menghasilkan bibit unggul.
“Jadi kami disini ingin menyampaikan juga bahwasannya kami dari penangkar juga sudah ada bibit yang SOP-nya sudah disesuaikan secara mutunya, sudah terjamin untuk mengambil peran dalam pengembangan produksi kelapa sawit yang dilakukan oleh para planter, petani, atau pekebun kita,”
Adam datang ke acara IPOSC 2024 bersama timnya dari PT. Benih Sarana Pranata yang ia rintis dua tahun terakhir ini. Selain berkunjung ke booth Adam mengatakan sangat puas dengan adanya seminar terkait kelapa sawit yang disampaikan oleh narasumber-narasumber kompeten di bidangnya.
“Di sini juga saya lihat dari jadwalnya ada materi-materi tentang hama penyakit jadinya kami ingin mengambil ilmu juga disini selain juga ada relasi disini juga nah untuk kita kembangkan disana memberikan informasilah atau berbagi informasi, karena namanya informasi dan pengetahuan kan bisa diambil dari mana aja,” ujarnya.
Tak masalah baginya menempuh perjalanan 18 jam untuk berpastisipasi dalam IPOSC 2024, baginya ini adalah sebuah peluang bagi petani sawit milenial seperti dirinya untuk dapat berkembang.
“Kemarin karena perjalanan cukup panjang, saya datang cukup siang sebelum jam 12 siang, tapi saya masih dapat bertemu teman-teman di sini, senior-senior. Banyak ilmu yang dapat kita ambil juga dan materi-materi yang membantu untuk pengembangan kami, walaupun kami belum benar-benar terjun di perkebunan namun dari awal bibit kan kita bisa mensosialisasikan juga bahwasannya penanganan kelapa sawit yang baik itu seperti apa,” kata Adam.
Adam berpendapat bahwa milenial saat ini harus terus menggali ide baru dan mencari solusi, pembelajaran tentang perkelapasawitan Indonesia tentu bisa didapat dari para senior yang sudah berpengalaman puluhan tahun dan mengetahui seluk beluk kelapa sawit.
“Kita sebagai anak jaman sekarang atau milenial kan harus nyari ide, apa sih solusi nya buat teman-teman yang di lingkup planter ini atau di lingkup perkebunan ini. Mungkin dari teman-teman atau bapak-bapak yang ada disini itu kan pengalamannya lebih ya dari kita yang muda, tapi mungkin ide-ide yang dari anak-anak muda ini mungkin bisa juga ya. Tapi nanti bagaimana idenya konsepnya apa bisa kami kembangkan,” pesan Adam.
Baginya IPOSC 2024 ini sangat berkesan. ia berharap selepas acara IPOSC 2024 dampaknya terhadap petani kelapa sawit akan terus berkesinambungan, bukan hanya sekadar konferensi dan exhibition saja. Menurutnya petani kelapa sawit di Kalteng juga masih banyak hal yang belum dipahami dan kesempatan seperti ini seharusnya menjadi momentum tepat bagi petani-petani kelapa sawit.
“Petani-petani dari Kalteng itu masih banyak hal yang belum dipahami, kayak teknis-teknisnya yang harusnya seperti apa, penanganan seperti apa, itu belum dipahami. Jadi saya harapkan dari kegiatan-kegiatan seperti ini ada turunannya, entah dari jaringan kemitraan, maupun sosialisasi dari pemerintahan langsung, atau lembaga-lembaga terbaik seperti itu,” harapnya. (AD)