Bisnissawit.com – Media Perkebunan menyelenggarakan Seminar Nasional Kemitraan Kelapa Sawit yang didukung BPDPKS di Pekanbaru, Riau pada Kamis (8/8/24), sebelumnya Media Perkebunan telah menyelenggarakan seminar kemitraan di Pontianak, Kalimantan Barat dan pada kesempatan kali ini kembali dilaksanakan di Riau.
Dalam seminar ini turut hadir para petani sawit Riau yang mengikuti sesi diskusi bersama, dalam momen ini salah satu petani sawit yang tergabung dalam Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Doli menyampaikan keluh kesahnya terkait sertifikasi.
“Walaupun sudah 2 tahun menjadi member RSPO tapi kami tidak bangga, karena kami belum mendapatkan ISPO, hal ini karena Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) yang kami ajukan pada 2022 sampai dengan hari ini belum selesai,” tutur Doli, Kamis (8/8/24).
Salah satu syarat sertifikasi ISPO adalah STDB, Doli mempertanyakan bagaimana cara mempercepat keluarnya STDB, tahun lalu SPKS telah membuat forum di Jakarta yang menghadirkan 16 perwakilan setara kepala dinas dan mengantarkan berkas ke Dinas Perkebunan Riau tetapi sampai dengan hari ini belum ada hasil.
“Kalau kita mau sertifikasi harus ada STDB dan ini menjadi halangan. Sementara kalau di media pemerintah selalu luar biasa sosialisasi ISPO, tapi kenyataannya ini sulit untuk dijalankan petani,” tutur Doli.
Selain ISPO, Doli juga menyinggung tentang program PSR. Ia menyatakan petani masih kesulitasn mendapatkan PSR karena tidak semua petani sawit memiliki SHM, menurutnya ini salah satu syarat PSR yang sulit dipenuhi.
“Di sini kendalanya ketika mau urus SHM petani harus bayar Rp10 juta tapi karena Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang baru jadi kawasan, baru dia punya SHM,” katanya.
Sesi diskusi berlangsung interaktif karena dihadiri langsung oleh para petani, pengusaha sawit, akademisi dan asosiasi sehingga membuat pandangan pendapat yang lebih luas. Doli mengatakan seminar yang diselenggarakan Media Perkebunan ini sangat bermanfaat dan ia berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan kembali untuk menampung aspirasi petani sawit.
“Seminar Kemitraan Kelapa Sawit ini sangat bagus, tapi ke depannya nanti alangkah baiknya 80% menghadirkan pihak perusahaan, karena pihak perusahaan yang tidak mau bermitra dengan petani. Saya tidak tau apa penyebabnya, jadi lebih bagus hadirkan-lah 80% perusahaan dan 20% dari petaninya,” saran Doli. (*)