Bisnissawit.com – Perkumpulan Forum Petani Kelapa Sawit Jaya Indonesia (POPSI), yang membawahi delapan organisasi petani kelapa sawit, menjadi perwakilan utama petani dalam ajang Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2024. Acara ini diselenggarakan di BICC, Bali, pada tanggal 7-8 November 2024.
Ketua Umum POPSI, Pahala Sibuea, menyatakan bahwa keterlibatan petani dalam IPOC 2024 didanai langsung oleh BPDPKS. Menurut Pahala, ajang ini menjadi pengalaman baru yang membuka wawasan petani mengenai berbagai persoalan di dunia perkebunan kelapa sawit Indonesia, seperti benih, penyakit, dan isu-isu lainnya.
“Saya mewakili para petani, dan sangat berkesan karena IPOC tahun ini melibatkan petani sawit secara langsung. Sebelumnya, masalah benih palsu cukup sulit diatasi karena jalurnya tertutup. Namun sekarang, petani yang memegang bibit berlegalitas lebih terbuka,” ujar Pahala Sibuea kepada Media Bisnis Sawit, Sabtu (9/11/24).
“Dengan membawa petani dari masing-masing daerah, mereka kini lebih memilih menggunakan benih yang jelas dan legal. Selama ini, mereka sering menggunakan benih yang belum jelas, namun sekarang sudah memiliki akses yang lebih baik,” sambungnya.
Pahala juga menambahkan bahwa keikutsertaan dalam IPOC ini memberikan dampak positif bagi para petani. Mereka semakin memahami teknologi terbaru dalam budidaya kelapa sawit melalui pameran dan presentasi dari berbagai pakar.
“Mereka melihat eksponya, teknologi di kelapa sawit, dan banyak pakar dari industri sawit memberikan komentar mengenai keberlanjutan kelapa sawit ke depannya. Dengan perspektif baru ini, petani semakin menyadari pentingnya keberlanjutan dalam budidaya kelapa sawit,” tuturnya.
Kehadiran POPSI di IPOC 2024 tidak hanya memperkuat posisi petani kelapa sawit dalam industri, tetapi juga mendorong peningkatan kualitas dan keberlanjutan produksi kelapa sawit di Indonesia.