28 Januari 2025
Share:

Bisnissawit.com – 2nd International Symposium Ganoderma Conference and Exhibition (ISGANO) 2025 berhasil menarik perhatian praktisi perkebunan kelapa sawit dari Indonesia dan Malaysia. Acara ini menjadi platform penting untuk mendiskusikan solusi penanganan Ganoderma, penyakit serius yang mengancam keberlanjutan industri sawit. Para peserta, mulai dari peneliti, akademisi, hingga praktisi lapangan, hadir untuk berbagi teknologi dan strategi terkini dalam menghadapi tantangan ini.

“Hal ini membuktikan bahwa Ganoderma merupakan masalah besar bagi kelangsungan bisnis sawit mereka. Mereka hadir untuk mencari teknologi apa saja yang bisa diterapkan untuk mencegah dan mengendalikan bila sudah terserang,” kata Hendra J Purba, Sekjen P3PI sebagai penyelenggara 2nd ISGANO 2025.     

P3PI (Perkumpulan Praktisi Profesional Perkebunan Indonesia) yang berisi praktisi profesional perkebunan yang sehari-hari berada di lapangan melihat bahwa Ganoderma merupakan ancaman nyata bagi keberlangsungan sawit Indonesia. Meskipun tidak punya data berapa persisnya serangan tetapi di lapangan situasi sudah sangat mengkhawatirkan baik di kebun perusahaan maupun kebun petani.

Pembicara 2nd ISGANO juga berasal dari Indonesia dan Malaysia yaitu Dr Setiari Marwanto SP, MSi dari BRIN: Indra Syahputra, Ketua Konsorsium Ganoderma GAPKI, Dr Firul Indra Lubins SP, MP dari PT Sawit Sumber Mas, Cahyo Sri Wibowo PhD, Wakil Ketua PIPPSI (Perhimpunan Ilmu Pemuliaan dan Perbenihan Sawit Indonesia;  Rais Andersen dari PT Pascal Biotech. Prof Dr Mohamed Hanafi Misa dari University Putra Malaysia;MPOB; Dr Sharmala Sundram dari Malaysian Palm Oil Board; Ike Virdiana dari PT Timbang Deli Indonesia; Dr Maria Viva Rini dari Mycovr/Universitas Lampung; Lambok John Media Siahaan SP dari P3PI; Heni Hendrajati dari P3PI;  Dr Askif Pasaribu dari PT UPL; Dede Kusdiman dari PT Bioindustri Nusantara; UH Saputra dari PT Saputra Global Niaga; Prof Dr Ir Suryo Wiyono MSc Agr dari IPB University. Beberapa pembicara lain sedang dalam proses konfirmasi. 
Baca Juga:  PLN Indonesia Power Manfaatkan Tandan Kosong Kelapa Sawit di PLTU Sintang

Selain itu ada pameran yang bisa diakses pengunjung umum tanpa biaya asal melakukan registrasi yaitu dari PKT, Pascal Biotech, PT Bio Sarana Indonesia, ASD Bakrie, PT All Cosmos, Damimas, PT Socfin Indonesia, PT Riset Perkebunan Nusantara/Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Pentawin, Mycovir, PT Bio Industri Nusantara, PT Bursatan Global Niaga.

“Ganoderma tidak bisa ditangani secara parsial dan sendiri-sendiri. Perlu penanganan terpadu semua pihak. Dalam 2nd ISGANO kita kumpulkan peneliti dari lembaga negara (BRIN dan MPOB), akademisi dari perguruan tinggi, praktisi dari perusahaan baik dari bagian riset maupun yang sehari-hari berada di kebun. Kita sampaikan Ganoderma dari A sampai Z sehingga praktisi perkebunan sawit bisa memilih sendiri teknologi apa yang akan digunakan. Kita akan berjejaring lewat WAG bagi peserta untuk terus update info bila ada teknologi/hasil penelitian terbaru setelah acara selesai,” kata Hendra.

Masih ada kesempatan bagi praktisi di perusahaan perkebunan dan petani (mendapat harga khusus) bila ingin menghadiri 2nd ISGANO 2025. Pendaftaran bisa melalui https://bit.ly/PARTICIPANTCONFERENCE  dengan nara hubung Wanda (08119720301) dan Kevin (081281698248).