Bisnissawit.com – PTPN Group yang diwakili oleh tim Inovasi Tepat Guna dari Kebun Pulau Mandi (ITG KPMDI) dai PTPN IV Regional 1 menuai prestasi pada debut perdananya di ajang inovasi keselamatan kerja dan lingkungan tingkat nasional, ICC-OSH ke 4 di Semarang 27-29 Mei 2024 lalu.
Adapun ICC-OSH atau Indonesian Conference & Competition OSH merupakan acara yang mendemonstrasikan keunggulan dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan di perusahaan BUMN/BUMD dan swasta (PMA dan PMDN) di era digitalisasi tingkat nasional.
Asisten Afdeling PTPN IV Regional 1 Mhd Riza Fahlevi yang juga sebagai peserta di ajang ICC-OSH Riza, menerangkan timnya memerlukan waktu sekitar dua minggu untuk persiapan di ajang ICC-OSH.
“Kami langsung di coaching oleh tim dari kantor direksi dan dibimbing mulai dari pembuatan makalah, pembuatan bahan presentasinya dan juga act saat tampil di depan dewan jurinya,” kata Riza kepada Media Bisnis Sawit, Rabu (19/6/24).
Riza menambahkan, ia tak mengira bisa memboyong penilaian yang hampir sempurna dalam ajang yang pertama kali diikuti PTPN IV ini.
“Kesan yang kami dapat sangat bangga buat diri kami, tim kami dan khususnya perusahaan kami. Karena di ajang ini kami perdana mengikuti ajang lomba ini dan Alhamdulillah kami langsung dapat 4 stars. Itu suatu hal yg membanggakan dan mampu memacu kami untuk melanjutkan inovasi-inovasi lainnya,” ujarnya.
Tim ITG-KPMDI berhasil meraih piala kategori bintang 4 (skala 5 ) dalam ajang tersebut dengan inovasi terbaru mereka alat inovasi tepat guna yaitu alat ukur lingkar batang atau disebut Akur Lintang Gen 2.0 yang dirilis di Kebun Pulau Mandi pada 2021 lalu.
Hingga saat ini sekitar 170 unit Akur Lintang Gen 2.0 diproduksi dan digunakan untuk mengukur vegetatif lingkar batang TBM Sawit di PalmCo Regional 1,2,3,4,5 dan kebun swasta di Kalimantan.
Riza mengatakan, target selanjutnya PTPN IV Regional 1 terus berinovasi khususnya di dunia perkelapa sawit dengan harapan K3 di bidang perkebunan terus menjadi prioritas dan selalu diutamakan.
“Karena emang dunia kebun nggak jauh dari hal-hal K3. Oleh sebab itu kami harap alat inovasi kami ini bisa lebih banyak dikenal dan ketahui dalam industri kelapa sawit sehingga bisa bermanfaat bagi planters diluar sana,” tutupnya. (AD)