9 Mei 2025
Share:

Bisnissawit.com – Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang terus menguat belakangan ini turut mendorong lonjakan harga saham PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS). Menurut William Hartarto, Founder WH Project, sentimen positif di sektor CPO menjadi pemicu pergerakan saham AYLS, meskipun hanya sebagai pilihan alternatif bagi para trader harian.

“AYLS saat ini lebih cocok untuk strategi trading jangka pendek, bukan untuk investasi jangka panjang,” jelas William dalam keterangannya, Kamis (8/5/2025).

Meski saham AYLS mencatatkan penguatan, hal tersebut tidak mencerminkan kondisi keuangan perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan terakhir, AYLS masih menanggung kerugian cukup besar. Oleh karena itu, William menyarankan strategi buy on weakness di kisaran harga 106 hingga 120.

“Kalau dilihat dari fundamentalnya, kerugian AYLS secara tahunan justru makin dalam,” tambahnya. Ia menyebut kenaikan saham AYLS lebih disebabkan oleh momentum di sektor CPO ketimbang performa operasional perusahaan.

Senada dengan itu, Analis MNC Sekuritas Herditya menyampaikan bahwa secara teknikal saham AYLS berada dalam tren naik. Volume pembelian meningkat, garis MA20 berhasil ditembus, dan indikator MACD menunjukkan potensi golden cross.

“Indikator Stochastic juga mengarah ke area overbought, menunjukkan peluang kenaikan jangka pendek masih terbuka,” ujarnya.

Herditya memproyeksikan support AYLS di level 78 dan resistance di 96, dengan target kenaikan terdekat di kisaran 102–116.

Namun demikian, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham AYLS pada akhir Desember 2024 sempat berada di level 129, tetapi kini melemah ke posisi 88 per pukul 13.20 WIB, turun 4,35 persen dari pembukaan hari itu.

Secara penjualan, AYLS membukukan pendapatan Rp 311,35 juta di kuartal I-2025, tetapi masih mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp 505,47 juta.

Baca Juga:  Produk Minyak Sawit Jadi Sorotan di Perayaan 50 Tahun Hubungan Ekonomi Malaysia dan RRT