Bisnissawit.com – Seminar Kemitraan Kelapa Sawit yang diselenggarakan kedua kalinya oleh Media Perkebunan dan BPDPKS sukses digelar, acara dimeriahkan oleh puluhan peserta yang terdiri dari petani, pengusaha, akademisi dan asosiasi.
Pemimpin Usaha Media Perkebunan, Hendra J. Purba mengatakan antusiasme peserta soal kemitraan ini cukup tinggi, banyak permasalahan yang diulas. Petani sawit memiliki keinganan untuk bermitra tetapi masih sulit terhubung dengan perusahaan.
“Terus terang sejak tadi pagi saya ikuti ini sangat luar biasa respon daripada petani tentang keinginan mereka dalam bermitra. cuma yang bisa saya lihat memang dari perusahaan atau inti nah ini mungkin menjadi perhatian kami ke depan, seperti apa responnya atau seperti apa keseriusan dalam menyikapi kemitraan ini,” ujar Hendra J. Purba, Kamis (8/8/24) kemarin.
Dalam diskusi di seminar nasional tersebut, Hendra mengatakan ada empat poin penting tentang kemitraan kelapa sawit, yang pertama adalah kemitraan adalah sebuah keharusan. Hal ini disepakati oleh para petani, pengusaha, dan asosiasi kelapa sawit. Bahkan pemerintah juga terus mendorong terciptanya kemitraan melalu regulasi-regulasi.
“Tapi keharusan ini tidak bisa jika hanya pemerintah saja. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, perlu dukungan semua pihak agar apa yang menjadi tujuan program yang dibuat oleh pemerintah bisa dicapai, tentunya untuk kesejahteraan petani dan rakyat itu sendiri,” terang Hendra.
Poin ketiga adalah ancaman yang harus diwaspadai ketika kemitraan kelapa sawit ini tidak berjalan. Hendra J. Purba menyebutkan beberapa komoditas perkebunan yang akhirnya ”luntur” karena tidak memperkuat kemitraan.
“Ketika kemitraan itu tidak bisa kita laksanakan secara optimal maka kita harus mewaspadai ancaman dari sawit itu sendiri, apakah masih bisa berlanjut seperti yang biasa kita slogan-kan? Jangan sampai seperti komoditas lain yang awalnya luar biasa kemitraannya tapi akirnya luntur. Akhirnya siapa yang dirugikan? Petani itu sendiri. Ya, akhirnya dampaknya kita impor,” pungkasnya.
Para petani yang menjadi peserta dalam seminar kemitraan Media Perkebunan ini juga menyambut baik untuk hadirnya seminar kemitraan yang bisa terus membimbing para petani sawit. Hendra J. Purba juga menyetujui bahwa petani butuh bimbingan.
“Kemudian poin penting yang terakhir, petani butuh pendampingan, pembinaan, atau pelatihan bukan uang semata,” tutupnya. (Adhita Diansyavira)