7 Juli 2024
Share:

Kalteng, bisnissawit.com – Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) terus mendorong peningkatan kepasitas dan keterampilan penyuluh sawit swadaya melalui “training of trainer pelatih sawit lestari”.

Pada kesempatan ini pelatihan diberikan kepada penyuluh swadaya kabupaten Seruyan dan Kabupaten Kotawaringin Barat. Pelatihan yang berlangusng selama 5 hari, 2-6 Juni 2024 di Pangakalan Bun, Kalimantan Tengah.

SPKS bekerjasama dengan Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) sebagai fasilitator pelatihan. Penguatan SDM melalui pelatihan semacam ini terus digalakan oleh SPKS dalam upaya meningkatakan produktivitas kebun petani swadaya secara berkelanjutan.

Manajer Organisasi dan Anggota SPKS, Muhammad Ridwan menegaskan bahwa pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penyuluh swadaya yang menjadi ujung tombak dalam memberikan pelatihan kepada petani sawdaya yang hari ini jumlahnya tidak kurang dari 2,5 juta orang.

Total penyuluh nasional sebanyak 47.606 orang, sementara desa berpotensi untuk produk pertanian mencapai 75 ribu. Gap ini menunjukkan kurangnya jumlah punyuluh yang dimiliki oleh pemerintah.

Angka ini jauh lebih kecil jika di spesifikan lagi pada penyuluh yang menguasai tentang budidaya kelapa sawit secara berkelanjutan. Oleh karena itu celah tersebut harus di isi oleh penyuluh swadaya, sehingga petani tidak tertinggal dan produksi kelapa sawit yang dimiliki bisa ditingkatkan.

Sementara itu, ketua tim fasilitator dari AKPY, Ir Juremi, M.Si menyampaiakan bahwa pelatihan seperti ini harus diperluas dan intens untuk dilakukan.

“Kami berharapkan luaran pelatihan ini bisa meningkatkan produktivitas dari kebun kelapa sawit petani swdaya yang hari ini cukup rendah. Setidaknya produktivitasnya dapat menyamai dengan produktivitas kebun perusahaan yaitu 30 ton per hektare per tahun,” ujar Juremi dari keterangan tertulis yang diterima Bisnis Sawit, Minggu (7/7/24).

Baca Juga:  SPKS Gelar Konferensi Hukum Kemitraan Usaha Perkebunan dan FPKMS, Tegakkan Keadilan Untuk Petani

Pada kesempatan yang sama, kepala bidang perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kotawaringin Barat, menyampaiakan bahwa tenaga penyuluh swadaya ini akan menjadi kekuatan yang membantu pemerintah Kobar dalam mendukung petani kelapa sawit untuk mengakses dana sawit dan memperoleh sertifikasi ISPO.

Kolaborasi antar pemerintah dan stakeholders di sawit harus kita kuatkan dalam rangka menaikan kelas petani kelapa sawit.

Peserta TOT ini akan menjadi tim penyuluh swadaya SPKS yang memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani sawit swadaya terkait Good Agriculture Practices (GAP), sertifikasi berkelanjutan dan akses pendanaan pemerintah dan atau BPDPKS.