8 Januari 2025
Share:

Bisnissawit.com – Mengamati perkembangan CPO hari demi hari semakin merosot sejak pekan kedua Desember 2024 lalu dan berlanjut hingga pekan pertama Januari 2025, Rabu (8/1/2025).

Mengutip Media Perkebunan, mendapatkan pendapat dari akademisi kampus ternama di Sumatera Utara. Berpendapat bahwa harga CPO di pasar global terasa menukik, sebab India mengurangi konsumsi CPO di awal Desember 2024.

“Penurunan harga CPO dipicu oleh melemahnya konsumsi CPO oleh India yang merupakan negara konsumen terbesar kedua setelah Republik Rakyat Tiongkok (RRT),” kata Gunawan Benjamin, pengamat ekonomi asal kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Di samping faktor itu, Gunawan Benjamin menyampaikan bahwa pelemahan harga CPO juga disebabkan oleh melemahnya konsumsi minyak sawit di tingkat domestik selaku produsen CPO terbesar di dunia.

“Pelemahan harga CPO ini tentunya sangat merugikan pelaku usaha hingga ke tingkat petani sawit, baik swadaya maupun plasma,” tutur Gunawan Benjamin.

Gunawan Benjamin mengaku khawatir jika pelemahan ini tidak diimbangi dengan upaya menaikan konsumsi domestik. Dengan demikian harga CPO atau pun tandan buah segar (TBS) sawit akan sangat bergantung pada kinerja ekonomi global di tahun ini.

Gunawan Benjamin memaparkan bahwa sampai Januari 2025 ini pun harga CPO terhitung masih mengalami penurunan, yaitu ditransaksikan kisaran harga RM 4.395 per ton atau sekitar $ 1.049 per ton pada perdagangan Selasa lalu.

“Sejak pekan pertama Desember 2024, harga CPO terus mengalami pelemahan hingga pekan pertama Januari 2025. Harga CPO sudah mengalami penurunan dari RM 5.160 per ton pada 5 Desember 2024, atau anjlok sekitar 15 persen,” beber Gunawan Benjamin.

Karena itu, untuk mengurangi tekanan pada harga CPO, dia menyarankan agar Pemerintah Pusat meneruskan kebijakan hilirisasi kelapa sawit, khususnya yang diperuntukan untuk mandatori biodiesel 40 (B40).

Baca Juga:  DSNG Bagikan Deviden Tunai Rp233,2 Miliar

“Kebijakan mandatori B40 menjadi sangat dibutuhkan guna meredam tekanan pada harga CPO yang telah berlangsung selama beberapa pekan terakhir,” demikian penegasan dari Gunawan Benjamin.