Bisnissawit.com – Tekanan terhadap harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) masih terus berlanjut. Setelah akhir pekan lalu mulai menunjukkan tren penurunan, pada tender terbaru yang diselenggarakan oleh PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Rabu sore ini, harga CPO resmi menembus level Rp 13.900-an per kilogram di sejumlah pelabuhan penting.
Laporan yang diterima menyebutkan bahwa harga CPO di Pelabuhan Teluk Bayur (Padang), Pelabuhan Talang Duku (Jambi), dan Pelabuhan Pelaihari (Tanah Laut, Kalimantan Selatan) telah berada di bawah angka Rp 14.000 per Kg.
Di Teluk Bayur, harga tercatat di angka Rp 13.970 per Kg, sementara Talang Duku berada di posisi Rp 13.900 per Kg. Adapun di Pelaihari, harga terjun lebih jauh ke Rp 13.546 per Kg, dengan harga penawaran tertinggi di angka Rp 13.028 per Kg.
Sementara itu, dua pelabuhan ekspor terbesar di Indonesia, yakni Belawan di Medan dan Dumai di Riau, masih mampu mempertahankan harga di level Rp 14.100 per Kg.
Namun, harga tersebut tetap menunjukkan koreksi sebesar Rp 77 dari tender sebelumnya, yang berada di posisi Rp 14.177 per Kg.
Meski masih berada di atas ambang Rp 14.000, tren pelemahan harga di dua pelabuhan utama ini menimbulkan kekhawatiran bahwa mereka pun bisa segera menyusul ke level Rp 13.900-an jika tekanan terus berlanjut.
Fenomena ini menambah daftar panjang kekhawatiran pelaku industri sawit, terutama karena harga CPO yang sempat pulih kini kembali menunjukkan tren penurunan.
Dengan kondisi global yang masih dinamis dan fluktuasi permintaan minyak nabati yang belum stabil, para eksportir dan pelaku usaha perlu segera menyusun langkah antisipatif untuk menghadapi potensi tekanan harga dalam waktu dekat. (*)