3 Mei 2024
Share:

Bogor, bisnissawit.com – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) berkolaborasi dengan Dinas Provinsi/Kabupaten yang membidangi perkebunan dan BPDPKS berkolaborasi dalam Penandatangan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) Dukungan Dana Operasional untuk Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS) Tahun 2024, Rabu (01/05), di Bogor.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, seluruh jajarannya dikerahkan untuk mendorong kualitas produksi maupun produktivitas hingga penguatan SDM pertanian termasuk perkebunan yang unggul.

Dari keterangan yang diterima Bisnis Sawit, Direktur Jenderal Perkebunan, Direktur Perlindungan Perkebunan Hendratmojo Bagus Hudoro mengatakan, hasil dari pelatihan SDMPKS ini harus menjadi bukti nyata dan bermanfaat bagi insan perkebunan, khususnya saat mengimplementasikannya di dunia kerja perkelapasawitan.

“Tentu dalam pelaksanaannya, membutuhkan monitoring dan evaluasi di setiap kegiatan pelatihannya, harus segera dilaporkan dari penyelenggara kegiatannya, agar kedepannya pelatihan dapat berjalan maksimal,” ujar Bagus.

Pada kesempatan ini, dilakukan kesepakatan dengan penandatanganan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) dukungan dana operasional, antara pihak Ditjenbun, bersama dengan BPDPKS dan Dinas yang membidangi perkebunan, dari 39 Kabupaten di 17 Provinsi.

“Target tahun 2024 ini sebanyak 10.000 orang. Diharapkan untuk setiap penyelenggara kegiatan pelatihan SDMPKS ini, dapat terus tertelusuri dari awal hingga pasca pelatihan,” pungkasnya.

Bagus menambahkan, diharapkan berbagai usulan maupun masukan mengenai apa yang perlu diperbaiki untuk pelatihan tahun berikutnya.

Arfie Thahar selaku Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS memaparkan, sebelumnya ada 12 jenis pelatihan yang diadakan oleh Ditjenbun. Salah satunya, ada beberapa masukan dari para petani untuk menambahkan jenis pelatihan seperti pembuatan pupuk kompos

” Akan kami identifikasi lagi jenis pelatihan tersebut, karena perlu mencari lembaga yang sesuai, membutuhkan persiapan materi dan lainnya. Nanti akan kami tindaklanjuti bersama,” ujar Arfie Thahar.

Baca Juga:  Penting dan Bagus, Buku Panduan Pekerja Perempuan Sawit-GAPKI Dapat Pujian Gubernur Kalbar

Pada kesempatan yang berbeda, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah mengatakan, pentingnya memperkuat SDM kelapa sawit, agar kedepannya semakin berkualitas dan kompeten dalam mengembangkan perkelapasawitan Indonesia.

“Tahun ini target rekomtek pelatihan kita tingkatkan lagi, menjadi minimal 10.000 orang. Untuk mewujudkan target tersebut, diperlukan dukungan pendanaan dan operasional kepada dinas yang membidangi perkebunan pelaksana kegiatan pelatihan SDM PKS tahun 2024, saya berharap kegiatan penandatangan SPK ini bisa menjadi langkah awal sekaligus pintu masuk demi memperkuat SDM perkelapasawitan Indonesia,” harapnya. (*)