Bisnissawit.com – Indonesia berhasil memenangkan gugatan hukum perdagangan internasional terkait diskriminasi Uni Eropa terhadap kelapa sawit. Keputusan tersebut dikeluarkan oleh Badan Penyelesaian Sengketa (Dispute Settlement Body/DSB) dari World Trade Organization (WTO). Sehingga hal ini akan membuka jalan bagi produk kelapa sawit Indonesia untuk lebih leluasa memasuki pasar Eropa.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan bahwa meskipun Indonesia telah menang, pemerintah tidak akan diam saja. Budi mengatakan berdasarkan peraturan WTO, jika tidak ada keberatan dari pihak yang bersangkutan, laporan panel akan diadopsi dalam waktu 20 hingga 60 hari setelah disirkulasikan kepada anggota WTO. Laporan ini akan mengikat antara Indonesia dan Uni Eropa (UE).
“Dan UE kemudian akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mematuhi kewajibannya sesuai putusan Panel WTO,” ujar Mendag Budi Santoso.
Budi Santoso juga menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia akan memantau secara ketat perubahan regulasi di Uni Eropa. Supaya sesuai dengan keputusan dan rekomendasi DSB WTO, terlebih khusus terkait unsur diskriminasi terhadap kelapa sawit Indonesia.
“Jika diperlukan, kami akan menilai kepatuhan atau compliance panel Uni Eropa terhadap keputusan tersebut,” lanjut Mendag Budi Santoso.
Sementara itu, pemerintah Indonesia terus berupaya membuka akses pasar produk turunan kelapa sawit Indonesia di pasar Uni Eropa melalui berbagai forum perundingan.
Mendag Budi mengungkapkan bahwa kemenangan ini merupakan hasil dari koordinasi intensif antara berbagai pemangku kepentingan di dalam negeri, termasuk kementerian dan lembaga terkait, pelaku industri, asosiasi kelapa sawit Indonesia, tim ahli, serta tim kuasa hukum Pemerintah Indonesia.
“Keberhasilan Indonesia dalam memenangkan sengketa dagang di WTO merupakan hasil dari langkah proaktif dan koordinasi yang intensif para pemangku kepentingan di dalam negeri,” tutup Budi Santoso.
Bagaimana menurut Sobat Bisnis Sawit mengenai respon pemerintah dalam kemenangan Sawit Indonesia di World Trade Organization?